Iran Serukan Perundingan Nuklir Digelar “Secepat Mungkin”

Teheran telah terlibat dalam negosiasi dengan Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia secara langsung dan Amerika Serikat secara tidak langsung
Mesin sentrifugal yang terdapat di fasilitas pengayaan uranium Natanz yang terletak di Iran tengah (Foto: voaindonesia.com - Atomic Energy Organization of Iran via AP)

TAGAR.id, Teheran, Iran – Iran pada Senin, 25 April 2022, menyerukan pertemuan baru “sesegera mungkin” terkait pembicaraan yang telah diadakan di Wina untuk memulihkan kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dengan sejumlah negara-negara kuat di dunia. Perjanjian tersebut sebelumnya telah dibatalkan pada 2018.

Teheran telah terlibat dalam negosiasi dengan Inggris, China, Prancis, Jerman dan Rusia secara langsung dan Amerika Serikat secara tidak langsung untuk menghidupkan kembali apa yang disebut dengan Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA).

“Sudah sepatutnya pertemuan tatap muka langsung diadakan sesegera mungkin,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh dalam konferensi pers mingguannya.

“Belum diputuskan di mana dan kapan pertemuan ini dan pada tingkat apa itu harus diadakan, tetapi itu ada dalam agenda,” tambahnya.

Kesepakatan 2015 memberi Iran keringanan sanksi dengan imbalan pembatasan program nuklirnya untuk menjamin bahwa Teheran tidak dapat mengembangkan senjata nuklir, hal yang selalu disangkal Iran.

Amerika, di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, pada tahun 2018 telah secara sepihak menarik diri dari perjanjian itu, dan menerapkan kembali sanksi ekonomi yang ketat, sehingga mendorong Iran untuk mulai membatalkan komitmennya sendiri.

ned priceJuru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, berbicara kepada awak media di kantor Departemen Luar Negeri di Washington, pada 18 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Andrew Harnik)

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, mengatakan pekan lalu bahwa “jika Iran menginginkan pencabutan sanksi yang melampaui JCPOA, mereka harus mengatasi kekhawatiran kami yang melampaui JCPOA.” (lt/em)/AFP/voaindonesia.com. []

Menlu Jerman Sebut Pembicaraan Nuklir Iran Masuki Tahap Akhir

Israel Ingin Persyaratan Lebih Keras Soal Kesepakatan Nuklir Iran

AS dan Israel Pertegas Komitmen Cegah Program Nuklir Iran

Sekarang Saatnya “Momen Kebenaran” bagi Perjanjian Nuklir Iran

Berita terkait
Iran Sebut Negosiasi Nuklir Berlangsung dengan Baik
Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan negosiasi untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015 “berjalan dengan baik”
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.