Jakarta - Pengamat pendidikan Doni Koesoema mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah membantu kuota internet bagi para siswa dalam menjalani pembelajaran semasa pandemi Covid-19 melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Dia mengatakan, dana BOS dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan kuota internet bagi para siswa.
Fasilitas internet gratis maksudnya bagaimana? Anak dibelikan kuota? Atau di sekolah disediakan wifi gratis? Biaya masuk sekolah bukan sekedar untuk masalah akses internet
"Kemdikbud sudah membantu kuota internet siswa melalui pemanfaatan dana BOS untuk guru dan siswa. Dana BOS bisa digunakan," ujar Doni kepada Tagar melalui pesan singkat WhatsApp, Senin, 15 Juni 2020.
Baca juga: Ketimbang Kartu Prakerja, PKS Usul Internet Gratis
Dosen Universitas Multimedia Nusantara (UMN) Serpong ini juga menanggapi ihwal biaya masuk sekolah yang telah dibayarkan para orang tua agar anak-anaknya melanjutkan studi meskipun metode pembelajaran dilakukan secara daring atau online.
Hal itu membuat para siswa tidak mengenyam fasilitas apapun. Dengan demikian, banyak mendorong dari sejumlah pihak meminta sekolah memberikan fasilitas internet gratis kepada para siswa.
"Fasilitas internet gratis maksudnya bagaimana? Anak dibelikan kuota? Atau di sekolah disediakan wifi gratis? Biaya masuk sekolah bukan sekedar untuk masalah akses internet," ucap Doni.
Baca juga: DPR Tanyakan Internet Gratis Telkom di Masa Covid-19
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih mendesak Mendikbud Nadiem Makarim dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate meringankan bahkan menggratiskan kuota internet agar kegiatan belajar mengajar secara daring mulus terlaksana.
"Segera saja Kemendikbud dan Kemenkominfo agar segera kerjasama dengan provider telekomunikasi agar meringankan, syukur menggratiskan bagi sekolah dan kuliah daring ini," katanya kepada Tagar, Minggu, 12 April 2020.
Dia juga memaklumi apabila ada orang tua mengeluhkan kebijakan sekolah online. Musababnya, pengeluaran biaya kuliah jarak jauh membutuhkan kuota internet yang cukup agar kegiatan belajar dan mengajar menjadi lancar.
"Saya pun memaklumi keluhan orang tua mahasiswa yang terbebani dengan tambahan biaya karena kuliah daring ini harus dengan internet dari rumah tentu dengan kuota yang mencukupi," ucap Fikri. []