DPR Desak Mendikbud dan Menkominfo Gratiskan Internet

Mendikbud dan Menkominfo kerja sama mengratiskan kuota internet sehingga kegiatan belajar mengajar secara online tidak membebani.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih. (Foto: Tagar/Nurul Yaqin)

Jakarta - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih setuju kuliah jarak jauh dengan sistem online dilaksanakan di tengah merebaknya virus corona atau Covid-19. Namun, dia mendesak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim dan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate meringankan hingga mengratiskan kuota internet agar kegiatan belajar mengajar secara daring itu mulus terlaksana.

Saya pun memaklumi keluhan orang tua mahasiswa yang terbebani dengan tambahan biaya karena kuliah daring.

Menurut dia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dapat bekerjasama dengan provider lokal agar bantuan terkait beban biaya internet dapat digelontorkan langsung ke mesayarakat. Langkah itu dapat dilakukan seiring prioritas yang dibutuhkan para mahasiswa dan pelajar yang juga belajar di rumah.

"Segera saja Kemendikbud dan Kemenkominfo agar segera kerjasama dengan provider telekomunikasi agar meringankan, syukur menggratiskan bagi sekolah dan kuliah daring ini," kata Fikri kepada Tagar, Minggu, 12 April 2020.

hikmah corona bantaeng1Orang tua memandu langsung kegiatan belajar anaknya di rumah. Di balik wabah corona ternyata banyak hal positif yang bisa didapat dalam pembelajaran berbasis online di Bantaeng, Sulawesi Selatan. (Foto: Tagar/Fitriani Aulia Rizka)

Fikri lantas memaklumi jika ada orang tua mengeluhkan kebijakan kuliah online yang saat ini dilakukan oleh anaknya. Pasalnya, pengeluaran biaya kuliah jarak jauh membutuhkan kuota internet yang cukup agar kegiatan belajar dan mengajar lancar dilaksanakan.

"Saya pun memaklumi keluhan orang tua mahasiswa yang terbebani dengan tambahan biaya karena kuliah daring ini harus dengan internet dari rumah tentu dengan kuota yang mencukupi," ujarnya.

Menurut Fikri, bila seorang dosen memakai aplikasi untuk kuliah daring, misal Zoom atau Hangout, maka dengan durasi sekitar 2 jam akan menghabiskan kuota internet mahasiswa dari 700 MB hingga 1,5 GB. Jika rata-rata 1 GB per kuliah dan sehari dua mata kuliah maka sehari harus menyediakan 2 GB.

Kalau sepekan 5 hari dan full 2 mata kuliah maka paling tidak harus mengeluarkan 10 GB. Dan jika menggunakan harga normal maka rata-rata antara 50 ribu sampai Rp 100 ribu. Artinya, para orang tua, dalam sebulan harus mengeluarkan biaya tambahan dari 200 sampai 400 ribu rupiah di luar biaya kuliah yang harus dibayar per semester.

"Maka perlu afirmasi dari pemerintah agar penanganan dampak Covid-19 ini bagi kampus tidak hanya membantu relawan dari fakultas kedokteran, keperawatan, farmasi dan rumpun kesehatan lain. Namun semua fakultas bahkan tidak hanya negeri, tapi swastapun harus dibantu operasional terkait keluhan kuliah daring ini," tuturnya.

Diketahui, banyak kampus baik negeri maupun swasta melakukan kebijakan perkuliahan jarak jauh atau online untuk menghindari penyebaran virus corona. Hal tersebut kemudian menjadikan para mahasiswa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk kuota internet. []

Berita terkait
Abdul Fikri Optimis Nadiem Makarim Majukan Pendidikan
Abdul Fikri Faqih mengaku optimis dengan dipilihnya Nadiem Anwar Makarim menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Kuliah Daring Kuras Paket Data Mahasiswa Aceh
Sejumlah perguruan tinggi di Aceh menerapkan kuliah daring selama pandemi Covid-19.
Kuliah Daring, Unhas Subsidi Pulsa untuk Mahasiswa
Mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar akan menerima subsidi pulsa untuk dipergunakan perkuliahan daring selama wabah virus Corona.
0
Investasi Sosial di Aceh Besar, Kemensos Bentuk Kampung Siaga Bencana
Lahirnya Kampung Siaga Bencana (KSB) merupakan fondasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat. Seperti yang selalu disampaikan Mensos.