Jakarta - Inter Milan pantas memenangkan Derby della Madonnina. Dalam duel di Stadion San Siro, Minggu 22 September 2019 dini hari WIB, Inter menaklukkan rival satu kota, AC Milan, 2-0. Sukses itu menjadikan Inter mempertahankan rekor sempurna di kompetisi Serie A Italia.
Inter sempat kesulitan menghadapi Milan yang memberi perlawanan di babak pertama. Namun, Inter akhirnya berhasil memecah kebuntuan saat Marcelo Brozovic membobol gawang Gianluigi Donnarumma.
Selanjutnya, striker yang diboyong dari Manchester United, Romelu Lukaku memantapkan keunggulan Nerazzurri. Kemenangan dua gol itu mengukuhkan posisi Inter di puncak klasemen dengan poin 12.
Kami puas dengan penampilan dan hasil yang diraih pemain. Mereka bermain bagus setelah memetik hasil mengecewakan di Liga Champions
Juara bertahan Juventus yang sempat menduduki peringkat teratas akhirnya turun ke urutan kedua dengan poin 10. Juve sendiri menaklukkan Verona 2-1.
Pelatih Inter Antonio Conte yang baru pertama kali melakoni laga derby mengaku tak mudah mengalahkan Milan. Apalagi, pemain sempat terpengaruh dengan hasil imbang 1-1 saat menjamu Slavia Prague di Liga Champions. Namun Conte menilai Inter pantas memenangkan laga tersebut.
"Ini merupakan pertandingan yang istimewa dan tak mudah memenangkannya. Ini merupakan Milan Derby pertama saya. Dan saya ingin mendapatkan impresi bagus di laga ini," ujar Conte seperti dikutip laman klub.
"Kami puas dengan penampilan dan hasil yang diraih pemain. Mereka bermain bagus setelah memetik hasil mengecewakan di Liga Champions. Pencapaian di Liga Champions memang memotivasi pemain. Dan, kami pantas memenangkan derby ini," kata eks pelatih Juve ini.
Memuji Penampilan Lukaku
Conte tak segan memuji penampilan Lukaku yang kembali menyumbang gol. Meski menghadapi serangan mental melalui cemooh rasisme, namun penyerang asal Belgia ini mampu menjaga konsistensi. Menurutnya, Lukaku masih bisa berkembang untuk bermain bersama.
"Romelu masih berusia 26 tahun dan dia masih bisa berkembang. Dia akan menjadi pemain penting kami. Begitu pula Lautaro (Martinez). Dia masih 22 tahun dan menunjukkan perkembangan yang pesat," ucapnya.
Saat menjadi pelatih Inter, Conte memang langsung memburu Conte. Meski Man United mematok dengan harga mahal, mantan manajer Chelsea ini tak menyerah.
Usahanya tak sia-sia karena The Red Devils akhirnya bersedia melepas pemainnya. Lukaku sendiri merasa senang ditangani Conte yang membantunya berkembang.
"Conte pelatih yang bagus karena dia membantu pemain mengembangkan kemampuannya. Saya masih berusia 26 dan saya butuh pelatih seperti dia. Pelatih yang memotivasi saya setiap hari. Saya senang berada di sini (Inter) dan mengenakan jersey ini," tutur Lukaku. []