Intelijen AS Ingatkan Taliban Akan Cabut Hak-hak Perempuan

Badan Intelijen AS peringatkan Taliban cabut hak-hak perempuan dan memperlakukan wanita secara kasar jika mereka merebut kekuasaan di Afghanistan
Banyak yang meyakini kemajuan dalam pemenuhan hak-hak perempuan akan mengalami kemunduran setelah seluruh pasukan AS ditarik dari Afghanistan (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) memperingatkan, Taliban akan kembali mencabut hak-hak perempuan dan memperlakukan wanita secara kasar jika mereka sukses merebut kekuasaan di Afghanistan, setelah seluruh pasukan AS dan NATO pergi.

Sebuah laporan baru yang dirilis Badan Intelijen Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, penarikan koalisi militer yang dipimpin AS dari Afghanistan berpotensi mengancam hak-hak perempuan di negara itu.

Jika Taliban dapat kembali memperoleh kekuasaan, mereka akan "memundurkan kembali sebagian besar kemajuan yang sudah dibangun dua dekade terakhir," kata penilaian oleh Dewan Intelijen Nasional AS.

Laporan dua halaman itu merujuk pada perlakuan kasar terhadap wanita dan anak perempuan di bawah aturan Taliban tahun 1996-2001, di mana sebagian besar wanita dikurung di rumah dan anak perempuan tidak memiliki akses ke pendidikan. Wanita dilarang keluar rumah tanpa ditemani anggota keluarga laki-laki.

korban afghanistanPerempuan Afghanistan, Shakila Zareen, korban kekerasan dalam rumah tangga, kini tinggal di Kanada. (Foto: voaindonesia.com/VOA)

Detik-detik terakhir keberadaan pasukan AS di Afghanistan. Presiden Joe Biden telah menetapkan batas waktu penarikan seluruh pasukan AS dari Afghanistan pada September mendatang. Pemerintahan Biden juga berjanji tidak akan mengakhiri keterlibatan mereka dengan Afghanistan atau advokasi hak asasi manusia.

Pada bulan lalu, Taliban mengeluarkan pernyataan bahwa wanita dapat "melayani masyarakat mereka dalam bidang pendidikan, bisnis, kesehatan, dan sosial sambil mempertahankan pemakaian jilbab yang benar."

Namun, laporan AS menyoroti "pergantian kepemimpinan" di Taliban, menunjukkan tingkat skeptisisme tentang janji tersebut [ha/as (Reuters, AP)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Perempuan Afghanistan yang Ditembak Suami Bicara di Kanada
Perempuan Afghanistan yang ditembak wajahnya oleh suaminya bicara di hadapan publik di Kanada mengajak dunia memerangi KDRT
Wartawan Perempuan di Afghanistan Ditembak Mati
Malala Maiwand, jurnalis perempuan dan aktivis hak-hak sipil di Afghanistan ditembak mati dalam perjalanana ke kantornya di Jalalabad, Afghanistan
11 Perempuan Afghanistan Tewas Ketika Antre Visa Pakistan
Sedikitnya 11 perempuan tewas akibat terinjak-injak ketika ketika sedang menunggu untuk mendapatkan visa ke Pakistan