Wartawan Perempuan di Afghanistan Ditembak Mati

Malala Maiwand, jurnalis perempuan dan aktivis hak-hak sipil di Afghanistan ditembak mati dalam perjalanana ke kantornya di Jalalabad, Afghanistan
Malala Maiwand juga dikenal sebagai aktivis hak-hak sipil (Foto: bbc.com/indonesia - PRESIDENTIAL PALACE)

Jakarta - Seorang wartawan perempuan di Afghanistan, Malala Maiwand, ditembak mati di Kota Jalalabad, Afghanistan timur, pada Kamis pagi, 10 Desember 2020. Ini merupakan peristiwa terbaru dalam serangkaian pembunuhan di negara itu.

Malala sedang menuju kantor ketika orang-orang bersenjata menembaki mobilnya di ibu kota Provinsi Nangarhar, Jalalabad. Serangan itu juga menyebabkan sopirnya, Mohammad Tahir, meninggal dunia. Maiwand adalah wartawan saluran televisi dan radio Enikass.

Juru bicara pemerintah Provinsi Nangarhar, Attaollah Khogiyani, membenarkan peristiwa itu.

"Ia sedang berada dalam perjalanan menuju kantor ketika peristiwa itu terjadi," katanya.

1. Malala Maiwand Juga Dikenal Sebagai Aktivis Hak-hak Sipil

Ditambahkan, para pelaku telah melarikan diri dari lokasi kejadian. Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab.

"Siapa yang punya masalah dengan perempuan bekerja dalam masyarakat Afghanistan?" tanya wakil juru bicara presiden, Fatima Murchal, lewat Twitter.

Para pelaku pengecut ini tidak akan dimaafkan, sekalipun setelah tercapai perdamaian," tambahnya.

perempuan afghanistanPerempuan Afghanistan \'terus berjuang\' untuk sekolah dan kerja di tengah ancaman (Foto: bbc.com/indonesia)

Selain bekerja sebagai jurnalis, Maiwand juga dikenal sebagai aktivis hak-hak sipil yang sebelumnya mengungkapkan adanya berbagai tantangan yang dialami sebagai wartawan perempuan di Afghanistan. Ibunya, seorang aktivis, dibunuh oleh orang-orang tak dikenal lima tahun lalu.

Dengan pembunuhan Maiwand ini maka jumlah jurnalis dan pekerja media yang dibunuh di Afghanistan tahun ini mencapai 10 orang.

2. Wartawan Jadi Sasaran Serangan

Menurut juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian, selama 15 tahun terakhir mayoritas wartawan yang dibunuh adalah korban serangan kelompok Taliban.

Namun, juru bicara Taliban menepis tuduhan pihaknya terlibat dalam pembunuhan Malala Maiwand.

aliyasAliyas Dayee kerap meliput di medan tempur di Provinsi Helmand (Foto: bbc.com/indonesia - ANDREW QUILTY)

Di antara wartawan yang dibunuh sebelum Malala Maiwand adalah mantan pembawa acara televisi yang terkenal, Yama Siawash. Ia meninggal dunia bersama dua orang lainnya ketika mobil yang dikendarainya meledak di dekat rumahnya di Kabul bulan lalu.

Juga bulan lalu, wartawan Radio Liberty, Aliyas Dayee, terbunuh dalam ledakan bom di Lashkar Gah, Provinsi Helmand.

Wartawan, aktivis dan politikus menjadi korban dalam sasaran pembunuhan yang meningkat belakangan.

Ini terjadi di tengah perundingan antara kelompok Taliban dan pemerintah Afghanistan di Doha, Qatar. Kedua pihak mencapai kemajuan mengenai masalah-masalah awal tetapi belum sampai pada perundingan tentang gencatan senjata dan pembagian kekuasaan (bbc.com/indonesia). []

Berita terkait
Australia Pecat 13 Tentara Pasukan Khusus di Afghanistan
Buntut penyelidikan pembunuhan warga sipil di Afghanistan, Pejabat militer Australia umumkan pemecatan 13 orang pasukannya
Anak-anak Jadi Korban Perang di Afghanistan
Anak-anak di Afghanistan jadi korban perang yang juga membuat mereka membayangkan hidup dengan ketakutan konstan
Penarikan Pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan dan Irak
Muncul reaksi yang beragam atas rencana Amerika Serikat (AS) menarik pasukan dari Afghanistan dan Irak mulai tahun depan
0
Dalam Dua Hari, Vaksinasi PMK Tembus 58 Ribu Dosis
Pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mencegah peningkatan jumlah hewan sakit PMK.