Inilah Perbandingan Mitos Vs Fakta Sundaland dan Atlantis

Baru separuh mitos Atlantis yang cocok dengan fakta ilmiah Sundaland.
Ilustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Benua Sundaland yang tenggelam di Indonesia, dikaitkan dengan legenda Atlantis. Inilah perbandingan mitos dan faktanya.

Sundaland adalah wujud Indonesia di Zaman Es pada Periode Glasial Terakhir 18.000 tahun silam. Saat itu laut surut 120 meter. Akibatnya, Sumatera, Malaysia, Jawa, Kalimantan sampai Bali terhubung menjadi benua yang luas.

Sudah banyak penelitian tentang Benua Sundaland yang dilakukan ilmuwan Indonesia dan dunia. Baik soal geologi, paleontologi, arkeologi dan lain-lain. Mereka bicara mulai dari kondisi alam, flora fauna dan manusianya.

Sementara itu, Atlantis adalah legenda sejak zaman Yunani kuno tentang sebuah benua yang tenggelam di masa silam. Atlantis melahirkan banyak buku dan film fantasi. Sejak beberapa tahun terakhir, Atlantis dikaitkan dengan Benua Sundaland di Indonesia.

Berikut ini adalah 7 Mitos VS Fakta Sundaland-Atlantis:


1. Benua yang tenggelam

Mitos: Benua Atlantis dalam legenda yang ditulis Plato pada zaman Yunani Kuno, disebutkan tenggelam dalam sehari semalam karena bencana alam gempa bumi dan banjir besar. Reruntuhan kota disebutkan ada di dasar laut.

Fakta: Menurut ahli Paleontologi ITB, Profesor Yahdi Zaim, benua Sundaland tenggelam secara perlahan dari Era Last Glacial Period 18.000 tahun silam sampai masuk masa Holocene 12.000 tahun silam. Menurut Yahdi, es di Kutub Utara dan Selatan mencair karena pemanasan global, akibatnya air laut naik dengan kecepatan 20 mm/tahun, selama 6.000 tahun.

Kesimpulan: Tidak cocok. Benua Sundaland tenggelam perlahan, bukan sehari semalam.


2. Peradaban 11.600 tahun silam

Mitos: Menurut Plato, Benua Atlantis ada sekitar 11.600 tahun sebelum hari ini.

Fakta: Menurut Yahdi, Benua Sundaland sudah tenggelam sepenuhnya pada 12.000 tahun silam. Ini adalah akibat dari pemanasan global sejak 18.000 tahun lalu dalam masa Last Glacial Period.

"Di awal Holocene sekitar 12.000 tahun yang lalu, muka laut berada sama dengan muka laut sekarang," kata dia.

Kesimpulan: Tidak cocok. Benua Sundaland sudah tenggelam pada periode masa Atlantis yang disebut Plato


3. Iklim di Atlantis

Mitos: Menurut Plato, Atlantis punya dua musim, curah hujan tinggi.

Fakta: Sundaland adalah wilayah khatulistiwa di Zaman Es. Suhunya dingin 5-10º C. Sementara rata-rata dunia -8º C

Kesimpulan: Cocok.


4. Wilayah Atlantis

Mitos: Atlantis disebutkan seluas Asia Minor digabungkan dengan Libya. Atlantis juga berhubungan dengan pulau-pulau lain.

Fakta: Sundaland adalah wilayah meliputi Sumatera, Semenanjung Malaysia, Kalimantan dan Jawa yang dihubungkan dengan daratan. Sulawesi dan Maluku tetap menjadi kepulauan karena memiliki laut dalam. Sementara Papua dan Australia menjadi satu benua bernama Sahul.

Kesimpulan: Cocok.


5. Bentang alam rata dikelilingi gunung

Mitos: Atlantis disebutkan memiliki bentang alam yang rata dikeliling gunung. Ada banyak pohon buah-buahan dan aneka pohon penghasil kayu.

Fakta: Sundaland menurut sejumlah penelitian yang dipublikasikan jurnal Nature adalah padang savana. Dataran yang lebih tinggi adalah hutan. Sisi selatan Sundaland adalah jejeran gunung berapi yang sekarang menjadi Sumatera dan Jawa.

Kesimpulan: Cocok.


6. Punya gajah

Mitos: Atlantis disebutkan memiliki gajah.

Fakta: Menurut Yahdi Zaim, Benua Sundaland memiliki leluhur gajah yaitu Stegodon dan Elephas.

Kesimpulan: Cocok.


7. Peradaban tinggi

Mitos: Atlantis disebutkan memiliki peradaban tinggi. Mereka disebutkan sudah bertani karena tanahnya subur, beternak, sudah bisa mengolah atau mengawetkan makanan. Bangsa Atlantis juga mengenal logam seperti emas, perak, timah, perunggu dan mineral orichalcum. Mereka juga sudah bisa membangun irigasi dan punya kuil dan piramid.

Fakta: Menurut Yahdi Zaim, pada masa Sundaland baru ada manusia purba dari Meganthropus paleojavanicus, Homo erectus, Homo floresiensis sampai Homo wajakensis. Peradaban mereka baru sebatas berburu, punya alat-alat batu, mengenal api, berkeluarga, dan mengenal lukisan gua.

"10 Ribu tahun lalu Homo sapiens itu sudah cerdas. Kenal api, komunitas, keluarga dan sudah bikin pakaian untuk melindungi diri dari panas dan hujan," kata Yahdi.

Kesimpulan: Tidak cocok. Belum ada bukti ilmiah kalau masyarakat di Sundaland mencapai peradaban setinggi dalam legenda Atlantis.

"Selama belum atau tidak didukung oleh data yang nyata, empirik antara lain seperti temuan-temuan arkeologis, geologis dan geofisika, masa saya tidak mendukung pendapat dan kebenaran Sundaland sebagai wilayah Atlantis seperti mitologi yang diramaikan banyak orang," ujar Yahdi.

Tampaknya, memang baru separuh mitos Atlantis yang cocok dengan fakta ilmiah Sundaland. Kalau memang Sundaland adalah Atlantis, pendukung teori ini harus mencari bukti-bukti ilmiahnya. []

Berita terkait
Wisata Alam yang Indah Hingga Bangunan Bersejarah, Sisi Lain Afghanistan
Afghanistan tak memiliki banyak tempat wisata. Namun ada beberapa kawasan yang yang cocok untuk traveler pecinta wisata alam dan sejarah.
Ekstrem Hingga Bersejarah, 3 Anak Tangga Ini Wisata Dunia
Tangga dahulu dianggap teknologi mutakhir, kini desainnya yang kuno dan strukturnya yang ekstrem menjadi wisata dunia
5 Tempat Wisata di Swedia, Traveling Sambil Mengenal Sejarah
Bila berkesempatan traveling ke Swedia, coba mampir ke lokasi wisata sejarahnya. Bayangkan melihat kapal abad ke-17 atau lukisan asli Picasso.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.