Jakarta - Setiap tahun, umat Islam di suluruh dunia akan merayakan bulan Ramadan selama sebulah penuh. Di bulan yang penuh berkah ini, berpuasa adalah ibadah yang paling utama.
Biasanya, akan ada kegiatan keagamaan yang dilakukan setiap hari di bulan Ramdhan, salah satunya tadarus Al-Quran.
Masjid atau mushola akan dipenuhi orang. Baik bapak-bapak, ibu-ibu, remaja, hingga anak-anak untuk bergantian tadarus Al-Quran
Dilansir dari buku Mendidik Anak: Membaca, Menulis, dan Mencintai Al-Quran, tadarus menurut Mulla Ali Al-Qar dalam Misykatul-Mashabih merupakan kegiatan qira’ah sebagian orang atas sebagain yang lainnya sambil menyimak atau membenarkan lafal-lafalnya dan mengungkap makna-maknanya.
Ada juga semaan, yang definisinya tidak jauh dari tadarus, yaitu menyimak bacaan Al-Qur;an dari orang lain. Kegiatan tersebut lebih sederhana karena sekadar membaca dan menyimak, tanpa mengungkap isi kandungan. Tradisi semaan berangkat dari firman Allah SWT:
“Dan apabila dibacakan AL-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat,” (al-A’raaf: 204)
Kegiatan tadarus dimulai dari tradisi setor bacaan Al-Quran Rasulullah SAW. Malaikat Jibril akan turun untuk melakukan tes Al-Quran Rasulullah SAW. Biasanya dilakukan setahun sekali pada bulan Ramadhan. Saat tes, Rasulullah akan membaca dan malaikat Jibril menyimak.
“Setiap malam Ramadhan, Jibril menjumpai Rasulullah SAW. Dia melakukan tes hafalan Al-Quran beliau’ (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam kegiatan tadarus maupun semaan, biasanya dilakukan dengan:
- Dua orang atau lebih di suatu tempat
- Ada yang membaca dan menyimak
- Ada yang membetulkan bacaan, saling memberi dan menerima, dan lain-lain.
Bulan Ramadan menjadi kesempatan yang baik untuk meningkatkan kegiatan tadarus. Apalagi Al-Quran diturunkan ketika bulan Ramadan.
Allah SWT nenyebut dalam Surat Al-Baqarah: 185
“(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)” (QS: Al Baqarah: 185)
Oleh karena itu, sangat disarankan ketika bulan ramadhan, umat muslim meningkatkan kegiatan tadarusnya. Umat muslim akan mendapatkan keutamaan tadarus di bulan Ramadhan, antara lain:
1. Mendatangkan syafaat
Dilansir dari Buku Saku Sukses Ibadah Ramadhan terbitan LTN PBNU dijelaskan bawha ibadah puasa dan membaca Al-Quran merupakan dua ibadah yang serangkai dan memberi syafaat di akhirnya.
Rasulluah SAW bersabda, “Puasa dan al-Quran akan memberi syafaat (pertolongan) pasa seorang hamba di hari kiamat”. Puasa berkata: Ya Tuhanku karena aku orang tersebut menahan makanan dan syahwat. Berilah syafaat bagiku untuknya. Al-Quran juga berkata: Ya Tuhanku, karena aku orang tersebut menahan tidak tidur di malam hari. Berilah syafaat bagiku untuknya,” lalu keduanya diterima syafaatnya untuk hamba tersebut (HR Ahmad dan Thabrani, perawinya sahih)
2. Ketenangan batin yang melimpah
Dalam buku berjudul Jamuan Ramadhan oleh M.A. Fadlan Fatazka (2007), menjelaskan ketenangan batin yang akan diberikan kepada umat muslim ketika malsksanakan tadarus. Keutamaan tersebut merujuk pada Sabda Rasulluah SAW.
“Orang-orang bekumpul di masjid an membaca Al-Quran (menelaah dan mempelajarinya) maka kepada mereka akan diturunkan Allah ketenangan bathin dan dilimpahkan rahmat” (HR Muslim)
3. Mendapatkan pahala
Masih dalam buku yang sama, bahwa seseorang yang membaca Al-Quran saat Ramadhan maka pahala untuknya.
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah maka pahala untuknya dengan sepuluh kali lipat kebaikan.” (HR Tirmidzi).
Demikian penjelasan tentang keutamaan tadarus Al-Quran di bulan Ramadhan. Marilah kita perbanyak ibadah di bulan yang penuh berkah ini. []
Baca Juga
- Bacaan Niat Puasa Qadha, Pengganti Puasa Ramadhan Jika Punya Utang
- Link Twibbon Ramadhan 2022 dengan Desain Unik yang Cocok Dibagikan di Medsos
- Sejarah Puasa Ramadhan dan Perintah Berpuasa
- Kenapa Muslim Wajib Puasa Ramadan, Ini Sejarahnya
