Inilah Alasan Golkar Belum Tentukan Capres yang Akan Didukung pada Pilpres 2024

Ketua DPD Golkar Maman Abdurrahman mengatakan nama-nama yang saat ini disebut menjadi calon presiden (capres) belum memenuhi kompetensi.
Inilah Alasan Golkar Belum Tentukan Capres yang Akan Didukung pada Pilpres 2024. (Foto: Tagar/Golkar)

TAGAR.id, Jakarta - Ketua DPD Golkar Maman Abdurrahman mengatakan nama-nama yang saat ini disebut menjadi calon presiden (capres) belum memenuhi faktor kompetensi partainya. Penilaian tersebut jadi salah satu alasan Golkar belum memutuskan sikap ihwal capres yang akan mereka dukung di Pilpres 2024.

Pada mulanya, Maman membahas soal jalinan komunikasi antara Golkar dan PDIP yang hingga kini belum juga mencapai kesepakatan koalisi. Dia menyebut tiap partai memiliki beberapa pendekatan ataupun faktor-faktor dalam mengambil keputusan.

"Hari ini kan yang beredar di semuanya ini baru dalam pendekatan survei, kan. Jadi kenapa mas Ganjar, kenapa pak Prabowo, kenapa pak Anies, kenapa pak Airlangga, itu kan semua hari ini kita duduk sama-sama dari sisi survei, baru satu. Dan itu persentase dalam penentuan keputusan untuk membangun sebuah skema koalisi ataupun kita bisa take off, itu baru persentasenya kecil dalam 100 persen kita mau take off," ujar Maman di Political Show CNN Indonesia, Senin, 36 Juni 2023.


Kalau tanya ke saya, iya. Ini kan baru pendekatan survei ini. Kalau bertanya faktor kompetensi, kita pasti akan mengatakan pak Airlangga yang paling berkompetensi.


"Ada pertimbangan kompetensi juga. Hari ini Golkar masih mempertimbangkan faktor kompetensi. Kita juga enggak mau asal ngambil keputusan. Karena yang kita bawa ini negara Indonesia, pemerintahan Indonesia lima tahun ke depan. Faktor kompetensi capresnya maupun cawapres," sambung Maman.

Maman kemudian ditanya apakah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan yang saat ini menjadi capres belum memenuhi kualifikasi kompetensi Golkar. Ia menjawab ketiganya belum memenuhi kompetensi Golkar.

"Iya. Kalau tanya ke saya, iya. Ini kan baru pendekatan survei ini. Kalau bertanya faktor kompetensi, kita pasti akan mengatakan pak Airlangga yang paling berkompetensi," jelas dia.

Ia juga mengatakan bahwa Airlangga dinilai berkompetensi karena kinerjanya sebagai Menko Perekonomian menjaga perekonomian Indonesia pascacovid.

Selain soal kompetensi, Maman juga menyebut faktor lain dalam mengambil keputusan adalah preferensi elite dan komposisi parpol di parlemen juga penting untuk diperhitungkan.

Buka opsi poros keempat

Maman mengungkap opsi poros keempat yang juga tengah diinisiasi oleh partainya bersama PAN.

"Kalau ditanya apakah Golkar bisa bersama sama dengan PDIP? Bisa. Apakah Golkar bisa bersama dengan Gerindra? Bisa. Lah, wong kita terkomunikasi kok semuanya. Apakah Golkar bisa sama-sama dengan koalisi NasDem? Bisa. Apakah Golkar bisa membentuk poros sendiri, sedang kita inisiasi juga opsi poros keempat bersama-sama dengan PAN. Artinya, semua potensi, semua kemungkinan, masih sangat mungkin di tengah kondisi masih kurang lebih tiga bulan ke depan," ucapnya.

Saat ini, telah beredar tiga nama yang kerap eksis di tiga besar survei elektabilitas capres di Pilpres 2024 mendatang. Mereka adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. []

Berita terkait
Fernando EMaS: Ranny A Rafiq Berpeluang Menambah Kursi Golkar
Jika melihat kemampuan Fadh A Rafiq sangat mungkin sang istri akan mencapai target dan duduk sebagai anggota legislatif pada pemilu 2024.
Golkar Bicara Galang Koalisi Besar, Bakal Berlabuh ke Mana?
Partai Golongan Karya (Golkar) mengisyaratkan akan membangun koalisi besar dalam rangka menghadapi gelaran pemilihan umum presiden 2024 mendatang.
Dito Ariotedjo, Politisi Golkar yang Dilantik Jokowi Jadi Menpora
Presiden Jokowi bakal melantik politisi muda Partai Golkar Dito Ariotedjo sebagai Menpora baru pada Senin, 3 April 2023.
0
Inilah Alasan Golkar Belum Tentukan Capres yang Akan Didukung pada Pilpres 2024
Ketua DPD Golkar Maman Abdurrahman mengatakan nama-nama yang saat ini disebut menjadi calon presiden (capres) belum memenuhi kompetensi.