Ini yang Terjadi Saat Mayday di Surabaya

Mensikapi berbagai tuntutan buruh, Pakde Karwo mencoba untuk menjawab satu persatu. Mulai dari permintaan peninjauan ulang Peraturan Pemerintah (PP) 78/2015 yang menciptakan disparitas antara daerah dan terkait Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK).
Gubernut Jatim Soekarwo bersama Forpimda saat menemui ribuan buruh di depan Kantor Gubernur Jatim. (Lut)

Surabaya (Tagar 1/5/2018) - Aksi ribuan buruh dalam peringatan May Day di Surabaya berjalan damai. Dalam aksi yang akhirnya terpusat di Jalan Pahlawan depan Kantor Gubernur Jatim ini, para buruh mengeluarkan beberapa tuntutan, salah satunya terkait upah buruh dengan disparitas cukup tinggi.

Ribuan buruh tersebut terdiri dari berbagai elemen seperti Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Serikat Pekerja NAsional (SPN), Aliansi Perjuangan Buruh Jawa Timur (APBJ), Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) dan beberapa serikat buruh lainnya dan beberapa serikat buruh lainnya,

Memang secara garis besar, tuntutan mereka tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Mulai penghapusan outsourcing dan pencabutan PP 78/2015 tentang upah buruh yang mengakibatkan tingginya disparitas, dua hal itu masih menjadi poin utama.

Tuntutan lainnya adalah memprioritaskan tenaga kerja pribumi dari pada tenaga asing serta kemudahan akses BPJS bagi para buruh. Uniknya, ada beberapa federasi dan aliansi buruh yang memasukkan tuntutan  2019 ganti Presiden.

Potong Tumpeng
Aksi ribuan buruh yang sempat membuat macet arus lalu lintas di beberapa jalan khususnya pusat kota ini mendapat sambutan langsung dari Gubernur Jatim Soekarwo. Tak hanya itu, hadir juga Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Jatim Abdul Kadir, dan Wakapolda Jatim Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo.  

Aksi damai para buruh di Jatim ini, lanjut Pakde Karwo, sudah selayaknya menjadi role model di seluruh Indonesia dalam memperingati hari buruh. Peringatan yang berjalan damai, tidak melakukan kekerasan.

Senada dengan Pakde Karwo, Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin merasa sangat bangga terhadap aksi buruh Jatim yang telah berjalan dengan tertib, aman dan nyaman. "Aksi tersebut bisa dijadikan contoh atau model peringatan May Day di seluruh Indonesia," paparnya.

Dalam aksi buruh itu, Pakde Karwo sempat memotong tumpeng bersama Forpimda dan pimpinan berbagai organisasi dan elemen buruh. 10 tumpeng yang dipotong lantas dibagikan ke ribuan massa buruh. (lut)
 




Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu