Ini Riwayat Golfrid Siregar, Aktivis Walhi Sumut

Golfrid Siregar merupakan salah satu kuasa hukum yang getol bersama Walhi Sumatera Utara untuk mengampanyekan isu lingkungan.
Aktivis lingkungan hidup Golfrid Siregar (posisi tengah sedang diwawancarai) semasa hidup. (Foto: Tagar/Dok. Walhi Sumut)

Medan - Golfrid Siregar merupakan salah satu kuasa hukum yang getol bersama Walhi Sumatera Utara untuk mengampanyekan isu lingkungan. Sebelum meninggal, ia masih sempat turun ke jalan bersama aktivis Walhi.

"Hampir semua kasus yang kita kawal melibatkan beliau sebagai kuasa hukum, jadi apa yang diperjuangkan Walhi Sumut pasti dia tahu. Sampai akhir hidupnya dia masih kuasa hukum Walhi, termasuk kasus Batang Toru yang sudah sampai proses kasasi," kata Direktur Walhi Sumatera Utara, Dana Tarigan saat dihubungi Tagar, Selasa 8 Oktober 2019.

Dari data riwayat hidup yang diberikan Manajer Advokasi dan Kampanye Walhi Sumatera Utara, Roy Lumbangaol, Golfrid Siregar lahir di Batam, 11 Maret 1985.

Ia mengenyam pendidikan formal SDN 024 Kota Batam lulus tahun 1997, masuk SMP Harmoni, Batam, lulus tahun 2000, sekolah di SMU Harmoni, Batam, lulus tahun 2003, kemudian S1 Hukum Universitas HKBP Nommensen lulus tahun 2008.

Sejumlah pendidikan non formal yang dia ikuti antara lain, Pendidikan Khusus Profesi Advokat yang diselenggarakan PERADI dan mendapatkan sertifikat pelatihan, 31 Oktober Tahun 2014.

Dia mengikuti ujian advokat dan mendapatkan sertifikat kelulusan pada 8 Juni 2014. Kemudian, mengikuti Penyumpahan Advokat di Pengadilan Tinggi Medan Tahun 18 Juli 2016.

Sebagai lawyer kan mungkin dia juga punya kerjaan di luar, mungkin dengan klien. Itu bisa diurai satu per satu nantinya

Dia juga mengikuti Pendidikan Kader Rakyat Dasar (PKRD) Walhi Sumatera Utara Tahun 2017 tanggal 3-6 Oktober 2017.

Mengikuti pendidikan bersama Tempo dan KPK Tahun 2017, Pendidikan Seminar Kode Etik Mahkamah Agung dengan Komisi Yudisial Tahun 2017.

Pada tahun 2011-2012 ia pernah bekerja sebagai wartawan di surat kabar Suara Keadilan Rakyat di Kepulauan Riau.

Tahun 2015-2016 dia bekerja sebagai advokat (pengacara) di PBHI dan sebagai Wakil Sekeretaris di DPC PHBI Kabupaten Deli Serdang.

Tahun 2016 dia mulai bekerja sebagai Manager Hukum di Walhi Sumatera Utara. Pada Tahun 2019 melanjutkan sekolah di Pasca Sarjana Universitas HKBP Nommensen.

Masih kata Dana, selain menjadi kuasa hukum Walhi, sebagai lawyer, Golfrid juga menangani kasus yang tidak diketahui Walhi Sumatera Utara.

"Sebagai lawyer kan mungkin dia juga punya kerjaan di luar, mungkin dengan klien. Itu bisa diurai satu per satu nantinya," kata Dana.

Setelah acara pemakaman Golfrid Siregar di Tiga Dolok, Selasa 8 Oktober 2019, Walhi Sumatera Utara akan memaparkan rencana langkah selanjutnya untuk mengawal kasus kematian Golfrid Siregar. "Kita akan siapkan langkah selanjutnya," ujarnya. []

Berita terkait
Kronologi Meninggalnya Aktivis Walhi di Medan Sumut
Aktivis Walhi Sumut Golfrid Siregar meninggal dunia. Kematiannya dianggap tidak wajar, ditemukan luka serius pada kepalanya.
Kematian Aktivis Walhi, Polisi: Tunggu Ahli Forensik
Polrestabes Medan telah melakukan autopsi terhadap jenazah aktivis Walhi Sumatera Utara, Golfrid Siregar.
Jenazah Aktivis Walhi akan Dimakamkan di Simalungun
Jenazah aktivis lingkungan hidup Walhi Sumatera Utara, Golfrid Siregar, direncanakan akan dimakamkan di Tigadolok, Kabupaten Simalungun.
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban