Ini Pesan Kang Emil untuk Rizieq dan Pengikutnya

Kang Emil berharap Rizieq tidak menyebabkan kerumunan lagi. Menurutnya suatu acara bisa berlangsung menggunakan aplikasi seperti zoom atau lainnya.
Ridwan Kamil. (Tagar/Twitter)

Jakarta - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq mendapat pesan dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil terkait situasi yang berkembang belakangan ini. 

Diketahui kedatangan Rizieq  Shihab ke Tanah Air menimbulkan kerumunan massa di Bandara Soekarno-Hatta dan di kedatangannya di Megamendung, Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Meski tidak menyampaikan pesannya secara langsung kepada Rizieq, namun Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu berharap Rizieq mampu memahami situasi pandemi C-19 yang menurutnya tidak mudah.

"Saya sudah mengirimkan pesan kepada Habib Rizieq melalui habib-habib yang lain, agar mampu memahami situasi pandemi yang tidak mudah ya, tentunnya," kata Kang Emil di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung, Selasa, 17 November 2020.

Pada dasarnya, kita ingin tetap produktif walaupun sedang menghadapi Covid-19. Caranya beradaptasi dari kebiasaan lama yang berkerumun menjadi tetap produktif, tetap ada acaranya, tapi menggunakan teknologi,

Ia mengungkapkan, dalam pesan itu dirinya meminta Rizieq mematuhi protokol kesehatan dalam setiap kegiatannya di tengah pemberlakuan adaptasi kebiasaan baru (AKB), salah satunya dengan memanfaatkan teknologi informasi.

"Gunakan teknologi seperti (aplikasi) Zoom seperti yang kami gunakan pada saat kami harus menyapa jumlah (massa) yang banyak, tapi mengikuti protokol kesehatan dan kerumunan tidak terjadi," katanya.

Menurutnya, penerapan AKB melalui penggunaan teknologi informasi harus benar-benar dipertimbangkan. Sehingga, semua pihak tetap bisa produktif dan pelarangan terhadap kegiatan-kegiatan yang digelar karena adanya kerumunan pun tidak terjadi.

"Pada dasarnya, kita ingin tetap produktif walaupun sedang menghadapi Covid-19. Caranya beradaptasi dari kebiasaan lama yang berkerumun menjadi tetap produktif, tetap ada acaranya, tapi menggunakan teknologi, menggunakan cara baru, seperti ada nonton bareng kan di mobil, ada konser di mobil, kan begitu," jelasnya.

Dia juga mengimbau semua pihak, khususnya para tokoh berpengaruh di Negeri ini, agar mampu mengendalikan diri di tengah situasi pandemi C-19.

"Karena kalau sudah followernya atau kelompoknya berkumpul, itu lebih susah dikendalikan," katanya.

Terlebih, kata Kang Emil, definisi ketegasan dalam upaya mengendalikan kerumunan pun tidak sesederhana yang dibayangkan. Pasalnya, hal itu berisiko menimbulkan bentrokan hingga tindakan destruktif.

"Ketegasan bertemu dengan massa yang banyak itu seringkali terjadi bentrokan, seperti halnya demo-demo waktu (aksi demo) Omnibus Law yang berakhir dengan destruktif juga kan," katanya.

Alasan itu pula lah yang menurutnya menjadi salah satu pertimbangan Polda Jabar menggunakan cara-cara yang humanis dalam penanganan berbagai kegiatan di Jabar, terutama yang berpotensi menimbulkan kerumunan selama pandemi C-19.

"Jadi, mungkin ada pertimbangan-pertimbangan humanis yang dilakukan oleh Kepolisian Jawa Barat dalam mengambil penanganan itu," ucapnya. []

Baca juga:

Berita terkait
Ridwan Kamil Apresiasi Mantan Kapolda Jawa Barat
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, dirinya sangat menghargai keputusan institusi Polri.
Ridwan Kamil Sebut Ada Tiga Nilai Kehidupan KH. Muhyiddin
Ridwan Kamil menyebutkan ada tiga nilai kehidupan KH. Muhyiddin yang patut diteladani generasi muda.
Ridwan Kamil Wajibkan ASN Pemprov Jabar Pakai Kendaraan Listrik
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mewajibkan kendaraan dinas bagi ASN di lingkungan Pemrprov Jabar menggunakan mobil atau mpotor listrik.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.