Ridwan Kamil Sebut Ada Tiga Nilai Kehidupan KH. Muhyiddin

Ridwan Kamil menyebutkan ada tiga nilai kehidupan KH. Muhyiddin yang patut diteladani generasi muda.
upacara pemancangan bambu runcing di Pusara KH. Muhyiddin di Pesantren Pagelaran, Kabupaten Subang, Rabu, 11 November 20202. (Foto: Tagar/Humas Pemprov Jabar)

Subang - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan, ada tiga nilai kehidupan yang selalu diajarkan KH. Muhyiddin, dan dapat diterapkan masyarakat Jabar.

Hal ini diungkapkan Ridwan Kamil saat menghadiri upacara pemancangan bambu runcing di Pusara KH. Muhyiddin di Pesantren Pagelaran, Kabupaten Subang, Rabu, 11 November 20202. KH. Muhyiddin atau Mama Pagelaran merupakan pendiri Pesantren Pagelaran dan pejuang kemerdekaan.

Pertama adalah keikhlasan. KH. Muhyiddin memiliki semangat untuk mengejar ridho Allah SWT. "Segala sesuatu itu harus dengan keikhlasan. Di mana ia hanya mengejar ridho Allah bukan ingin namanya disebut, bukan ingin jabatan, bukan ingin kekuasaan, semata-mata karena mencintai negara. Itu adalah sebagian dari iman, sehingga dilandasi yang namanya keikhlasan,” kata Kang Emil sapaan Ridwan Kamil.

Nilai kedua adalah islah atau perdamaian. Menurut Kang Emil, KH. Muhyiddin selalu menekankan untuk mencari solusi saat perselisihan hadir, dan mencari kesamaan di antara perbedaan.

"Di media sosial saat ini, banyak yang bertengkar karena perbedaan politik. Kita harusnya meneladani amanat KH. Muhyiddin untuk mencari kesamaan dari perbedaan, mencari solusi dari perkara yang bisa diselesaikan dengan musyawarah," ucapnya.

Nilai kehidupan terakhir yang diajarakan KH. Muhyiddin adalah kehati-hatian.

"Dalam setiap langkah kita, supaya tidak terjerumus dalam kemudaratan, tapi selalu menjaga garis lurus kemaslahatan, dan lain-lain,” kata Kang Emil.

Itulah tiga pesan yang kalau kita terjemahkan kepada kita sebagai generasi baru, mari bela negara dengan ikhlas. Jangan bertengkar dengan sesama bangsa sendiri. Mari cari solusi, dan mari hati-hati dalam setiap mengambil tindakan, ujarnya.

Selain itu, Kang Emil mengatakan bahwa penghargaan berupa pemancangan bambu runcing merupakan inisiasi dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Dewan Harian Daerah Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Jabar, dan Pemuda Panca Marga (PPM).

“Ini inisiatif dari institusi yang terkait dengan kepahlawanan, yaitu LVRI, DHD 45, dan PPM. Yang memberikan sebuah penghormatan yaitu pemasangan bambu runcing di makam Almarhum KH. Muhyiddin sebagai simbol pengakuan terhadap perjuangan dari beliau selama kemerdekaan,” ucapnya.

Sebagai cucu dari KH. Muhyiddin, Kang Emil beserta keluarga mengucapkan terima kasih atas penghargaan tersebut. Menurut ia, banyak ulama di Jabar yang berjuang dengan keikhlasan.

Akan tetapi, sebagai generasi penerus, perlu memahami dan mengetahui, serta berkewajiban untuk menghormati dan memuliakan para pejuang yang telah memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajah.

“Kami sangat-sangat mengapresiasi, tapi kami tidak mau menginisiasi, karena nasihat dari kakek kami ini semuanya adalah keikhlasan. Jadi, kalau ada setitik inisiatif dari keluarga kami akan merasa akan mengkhianati nilai yang disampaikan,” katanya.

“Maka mau dikasih Pahlawan Nasional atau tidak, kalau iya kami sangat bersyukur karena itu haknya, kalaupun tidak kami tidak akan memaksa, karena harus datang dari keikhlasan negara kepada pejuangnya,” tuturnya.

Baca juga: Ziarah ke Makam KH. Noer Ali, Ini yang Diperjuangkan Emil

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Pesantren di Jabar Go Digital

KH. Muhyiddin lahir di Garut pada 1878. Dalam dakwahnya, KH. Muhyiddin selalu mengajak rakyat untuk menantang penjajahan pemerintahan Kolonial Belanda, sehingga Mama Pagelaran ini sempat ditawan pada 1939.

Setelah proklamasi kemerdekaan KH. Muhyiddin membentuk pasukan Hizbullah Pagelaran yang terdiri dari santri, alumni santri, jamaah pengajian, dan masyarakat Subang. Pasukan Hizbullah pun ikut terlibat dalam penyergapan konvoi tentara NICA di Ciater bersama BKR kala itu.

Tak hanya itu, KH. Muhyiddin juga pernah memimpin pasukan yang lebih besar dan bermarkas di Ciwakari bersama BKR yang dipimpin Kolonel Sukanda Manggala Brata. Dalam salah satu pertempuran pun putra dari KH. Muhyiddin gugur sebagai syuhada. []

Berita terkait
Ridwan Kamil Wajibkan ASN Pemprov Jabar Pakai Kendaraan Listrik
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mewajibkan kendaraan dinas bagi ASN di lingkungan Pemrprov Jabar menggunakan mobil atau mpotor listrik.
Gus Menteri Ajak Santri Perkokoh Tradisi Pesantren
Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar meminta seluruh santri memegang kokoh tradisi pesantren. Sebab, ini adalah budaya yang hanya ada di Indonesia.
Wawancara Eksklusif dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Wawancara eksklusif Tagar dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tentang banyak hal termasuk siapa orang tepat setelah Jokowi, jadi presiden RI.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.