Ini Penyebab Lays Hingga Cheetos Pamit dari Indonesia

Tiga snack kenamaan, Lays, Doritos, dan Cheetos, hengkang dari Indonesia.
Ilustrasi Doritos. (Foto:Tagar/Pexel/Edu Carvalho)

Jakarta - Kabar mengenai hengkangnya makanan ringan Lays, Doritos, hingga Cheetos dari Indonesia sudah santer terdengar dari beberapa bulan yang lalu. Dan bulan Agustus ini adalah bulan terakhir snack tersebut ada di Indonesia.

Lalu, apa alasan tiga merek snack ternama tersebut pamit dari Indonesia? Hal ini dikarenakan, kerja sama Indofood dan Fritolay berakhir.

Baca Juga

Indofood CBP Sukses Makmur Fokus Kembangkan Chitato

Di Indonesia, Cheetos, Doritos, dan Lays ini, selama 30 tahun terakhir diproduksi oleh Indofood Fritolay atau IFL. IFL ini dibentuk atas kerja sama PT Indofood CBP (ICBP) dengan Fritolay yang merupakan anak perusahaan PepsiCo.

Indofood Fritolay yang memang dipegang bersama oleh ICBP dan Fritolay, sejak bulan Februari 2021 lalu, pemelikan saham sudah sepenuhnya dipegang oleh Indofood ICBP. Namun, IFL tetap boleh memakai merek Cheetos, Doritos, dan Lays selama enam bulan ke depan atau sampai bulan Agustus 2021. Sehingga IFL harus menghentikan produksi terhadap tiga merek di atas di bulan ini. []

Baca Juga

Penjualan Indofood Moncer, Tembus Rp 42 Triliun

Berita terkait
Lanting Jawa, Snack Kekinian Roemah Boedin Siap Ekspor
Apa itu cemilan kekinian? Roemah Boedin pun punya ide meluncurkan produk makanan ringan yakni Lanting Jawa berbahan singkong.
Gara-gara Tak Dapat Makanan Ringan, Pria Ini Gugat Garuda Indonesia
Gugatan ini karena dirinya dirugikan setelah Garuda tidak memberikan kompensasi berupa makanan ringan atas keterlambatan keberangkatan penerbangan (flight delayed) selama 70 menit.
Dampak Keseringan Konsumsi Makanan Pedas Selama Puasa
Keseringan konsumsi makanan pedas saat sahur dan berbuka puasa, bisa menimbulkan gangguan pencernaan hingga masalah kesehatan lainnya.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.