Ini Pengakuan Joki CPNS di Makassar

Dua pelaku yang ditangkap menjadi joki CPNS di Kota Makassar mengaku di imingi upah Rp 10 juta.
Kedua pelaku joki CPNS diamankan di Mapolrestabes Makassar.(Foto: Tagar/Muhammad Ilham)

Makassar - Dua pria asal Pulau Jawa terpaksa harus berurusan dengan polisi di Kota Makassar karena tertangkap tangan menjadi joki dalam seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Senin 3 Februari 2020. Kedua pelaku mengaku nekat jadi Joki karena diiming-imingi upah hingga Rp 10 juta.

Kedua pelaku ini masing-masing, FT, 23 tahun, seorang mahasiswa semester 3, Fakultas Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang tercatat tinggal di Jalan Pramuka, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Kedua pelaku memalsukan data diri, mulai dari KTP hingga membuat sendiri kartu tes palsu untuk dapat menjadi joki atau ikut tes seleksi CPNS.

Kemudian, AS, 23 tahun, seorang guru privat yang tercatat tinggal di Perumahan Cengkong Raya, Kecamatan Klarik, Kabupaten Kerawang, Jawa Barat (Jabar).

"Kedua pelaku memalsukan data diri, mulai dari KTP hingga membuat sendiri kartu tes palsu untuk dapat menjadi joki atau ikut tes seleksi CPNS," kata Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Yudiawan Wibisono, Selasa 4 Februari 2020.

Dihadapan petugas, kedua Joki seleksi CPNS ini mengaku datang ke Kota Makassar, Sulsel, setelah dihubungi oleh seorang bernama Widi untuk bekerja sebagai guru privat untuk para peserta CPNS dengan upah Rp 1,5 juta perorang. Sehingga, kedua pelaku terbang ke Makassar dan bertemu langsung dengan nama Widi.

Namun setibanya di Makassar, kedua pelaku ini malah ditawarkan menjadi Joki menggantikan peserta CPNS untuk ikut tes. Mereka diiming-imingi upah Rp 10 juta perorang.

Kedua warga pulau Jawa ini pun tertarik, sehingga rekan dari Widi ini langsung memberikan berkas dua orang peserta CPNS berupa KTP dan kartu peserta Ujian yang telah dipalsukan atau diedit.

"Mereka bermodalkan KTP dan kartu peserta ujian dengan foto bagian kepala diedit menjadi wajah para pelaku tersebut. Kemudian, berkas ini dibawa ke tempat seleksi di Kampus Ukip Paulus Makassar," bebernya.

Karena kejelihan dari Panitia seleksi CPNS, sehingga aksi mereka berhasil digagalkan lalu diserahkan ke aparat kepolisian untuk dilakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut.

"Panitia seleksi ini mewawancarai para pelaku tersebut dan dicocokkan dengan bahasa serta alamatnya, tapi ternyata para pelaku tidak mengetahui alamat dan bahasa daerah sesuai KTP. Sehingga mereka diamankan, kemudian para pelaku diserahkan ke Mapolrestabes Makassar untuk proses lebih lanjut," tutupnya.

Selain meringkus para pelaku, petugas juga berhasil menyita barang bukti berupa dua buah KTP, masing-masing berinisial HS dan NS yang tercatat tinggal di Galesong, Kabupaten Takalar. Dan dua KTP ini diduga milik peserta yang meminta untuk digantikan ikut tes. []

Berita terkait
Tiga Joki CPNS di Toraja Diamankan Polisi
Tiga orang diamankan pihak kepolisian Resort Tana Toraja karena diduga sebagai joki penerimaan CPNS, Satu diantaranya adalah seorang perempuan.
3.326 CPNS Abdya Aceh Gugur
4.179 peserta tes CPNS di Aceh Barat Daya, Aceh hanya 853 yang lulus tahap selanjutnya.
5.495 Peserta Tes CPNS Selama Empat Hari di Gowa
Sebanyak 5.495 Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) mengikuti Computer Asisted Test (CAT) di Kabupaten Gowa. Tes dibagi menjadi 4 hari, 1-4 Februari.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.