Makassar - Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Palampang akhirnya angkat bicara terkait siswa-siswi yang membawa bendera bertuliskan tauhid dalam gerak jalan santai dalam perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 Republik Indonesia (RI) di Palampang, Kecamatan Kabupaten Bulukumba, Sulsel, Sabtu 17 Agustus 2019, kemarin.
Kepala Madrasah Aliyah Muhammadiyah Palampang, Ernah, dalam surat pernyataannya mengatakan bahwa membawa bendera tertulis tauhid adalah hanya kreasi semata dari siswi dan tidak pernah dan tidak pernah sedikitpun terkait dengan organisasi terlarang di Indonesia.
"Terkait dengan adanya kejadian anak didik kami yang disinyalir membawa bendera yang mirip dengan bendera organisasi terlarang, maka kami selaku kepala sekolah menyatakan bahwa itu adalah kreasi semata dari anak didik kami," tulis Ernah dalam surat pernyataannya, Minggu 18 Agustus 2019.
Ernah pun berjanji akan segera mungkin memberikan pemahaman dan pembinaan kepada para murid. Dan pada kesempatan ini pula, Ernah selaku kepala sekolah meminta maaf kepada seluruh masyarakat atas kreasi dari muridnya yang mungkin sedikit membuat gaduh di Kabupaten Bulukumba.
"Bahwa kami selaku kepala Madrasah menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas tindakan dan kreasi anak didik kami," tutupnya.
Sebelumnya, sebuah foto aksi gerak jalan santai di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) dan viral di media sosial. Dalam foto tersebut beberapa siswa melakukan gerak jalan dengan membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid serta bendera merah putih dan bendera Palestina.
Polres Bulukumba yang mendalami peristiwa itu langsung melakukan pemeriksaan sejumlah pihak, seperti murid pembawa bendera, kepala madrasah dan guru pembimbing. Berdasarkan keterangan para saksi ini, bahwa mereka sama sekali tidak ada pemahaman ke HTI, melainkan mereka membawa bendera hanya karena mengagungkan kalimat tauhid.
"Hasil pemeriksaan dan keterangan mereka, semua itu murni kalimat tauhid dinda, tidak ada maksudnya memasang bendera HTI," beber Kasat Reskrim Polres Bulukumba, AKP Bery Juana Putra. []
:Baca juga:
- Wapres: Pemerintah Tidak Akan Akui Bendera Tauhid
- Bendera Tauhid Jangan Digoreng, Apalagi Buat Gerakan Seperti 212, Imbau Wagub Jabar
- Tanggapi Insiden Bendera Tauhid, PBNU: HTI Lakukan Infiltrasi dan Provokasi