Jakarta – Semenjak pandemi Corona Virus datang di Indonesia dan mengharuskan masyarakat untuk di rumah aja, banyak kebiasaan atau kegemaran baru yang tiba-tiba saja dimiliki. Sadar atau tidak banyak dari mereka yang tiba-tiba saja menyukai bertanam. Dari yang awalnya satu tanaman sekarang ada di setiap sudut rumah, bahkan sampai punya tanaman janda bolong. Namun sebenarnya apa sih janda bolong?
Janda bolong, belakangan ini jadi primadona dikalangan pecinta tanaman. Namanya yang unik tambah bikin orang-orang membicarakannya. Nama Janda Bolong awalnya datang dari masyarakat di Jawa. Orang-orang jawa menyebut tanaman ini ron phodo bolong yang artinya daun pada bolong dan jika di ucapkan dengan cepat bisa terdengar seperti ron dho bolong. Rondo dalam Bahasa jawa artinya janda, itu mengapa tanaman ini disebut banyak orang janda bolong.
Sedangkan asal-usulnya, janda bolong bukanlah tanaman asli Indonesia melainkan Amerika. Tanaman ini memiliki nama ilmiah Monstera Adansonii.
Dengan meningkatnya peminat tanaman berdaun bolong ini, harganya jadi bisa buat geleng-geleng kepala. Untuk harga daunnya saja, sehelai dihargai Rp 15 juta. Tanaman ini dapat dijual per helai jika ukurannya sudah besar. Sedangkan untuk harga bibit yang termurah dihargai mulai Rp 2 juta hingga Rp 3 juta dan bisa di harga Rp 5 juta jika bibitnya tumbuh dengan baik. Bahkan, tanaman ini juga dihargai mencapai Rp 95 juta hingga Rp 100 juta.
Saat ini, sudah terdapat jenis baru dari janda bolong dengan warna daunnya yang unik. Warna daunnya tidak melulu hijau melainkan hijau-putih. Janda bolong yang memiliki warna tersebut adalah satu jenis Monstera namun beda variasi. []
Baca juga: