Jakarta - Para investor terhebat menghasilkan banyak uang dari kesuksesan mereka. Mereka juga sudah membantu jutaan orang lain untuk mendapatkan return yang sama.
Investor ini sangat berbeda dalam strategi dan filosofi yang mereka terapkan pada perdagangan mereka. Beberapa datang dengan cara-cara baru dan inovatif untuk menganalisis investasi mereka. Investor-investor ini menggunakan kemampuan mereka secara konsisten sehingga bisa menaklukan pasar.
Benjamin Graham
Benjamin Graham atau Ben Graham dikenal sebagai manajer Investasi dan guru besar keuangan di Universitas Columbia. Dia menulis karya-karyanya, seperti Security Analysis dan The Intelligent Investor. Dia juga menjadi pencetus ide nilai investasi (value investing)
John Templeton
Templeton menciptakan beberapa dana investasi internasional terbesar dan paling sukses di dunia. Investasi seperti Templeton tidak bergantung pada investasi teknik atau momentum.
Dia selalu mencari stok murah dan dijual tinggi saat booming. Namun, ia tidak hanya mencari investasi, murah, tetapi juga penawaran terbaik. Pada tahun 1999, majalah Money memberinya julukan “arguably the greatest global stock picker of the century”.
Thomas Rowe Price Jr.
Thomas Rowe Price Jr. dikenal sebagai “The Father of Growth Investing”. Filosofi investasinya adalah investor harus lebih fokus pada pengambilan saham individu untuk jangka panjang dan bisa memberikan indikasi pertumbuhan di masa mendatang. Disiplin, proses, konsisten, dan penelitian mendasar menjadi dasar karir investasinya yang sukses.
John Neff
Lebih dari tiga puluh tahun, Neff bergabung dengan Wellington Management Co dari tahun 1964. Taktik investasinya melibatkan investasi di industry populer melalui jalur tidak langsung. Ia dianggap sebagai investor nilai karena berfokus pada perusahaan dengan Price to Earning Ratio (PER) yang rendah dan hasil dividen yang kuat.
Ia menjalankan Windsor Fund selama 31 tahun (yang berakhir pada tahun 1995) dan memperoleh return sebesar 13,7% per tahun. Di mana return ini lebih besar dibandingkan dengan index Standard and Poor yang menghasilkan return 10,6% selama rentang waktu yang sama. Ini berarti keuntungan lebih dari 53 kali Investasi awal yang dilakukan pada tahun 1964.
Jesse Livermore
Jesse Livermore tidak mempunyai pengalaman perdagangan saham. Livermore mulai trading di awal remaja. Pada usia enam belas tahun, ia sudah bisa menghasilkan keuntungan USD1,000 yang merupakan jumlah besar pada masanya.
Peter Lynch
Peter Lynch mengelola Fidelity Magellan Fund dari tahun 1977 sampai 1990, di mana aset dana tersebut tumbuh dari USD18 juta menjadi USD14 milliar. Lynch dilaporkan berhasil mengalahkan index Standard and Poor dalam kurun waktu 11 sampai 13 tahun dan mencapai return tahunan sebar 29%.
Sering dibilang seperti bunglon, Peter Lynch beradaptasi dengan gaya Investasi apa pun yang berhasil pada saat itu. Saat memilih saham, Lynch berdasarkan apa yang diketahui atau dapat dengan mudah dipahami.
George Soros
George Soros adalah seorang ahli menerjemahkan tren ekonomi luas dengan menggunakan leverage dan pertaruhan besar dalam obligasi dan mata uang.
Sebagai investor, Soros adalah speculator jangka pendek dan suka membuat taruhan besar di pasar keuangan. Pada tahun 1973, George Soros mendirikan perusahaan Soros Fund Management yang akhirnya berkembang menjadi Quantum Fund yang terkenal.
Warren Buffet
Disebut debagai “Oracle of Omaha”, Warren Buffet dipandang sebagai salah satu investor paling sukses dalam sejarah.
Mengikuti prinsip-prinsipyang ditetapkan oleh Benjamin Graham, ia telah mengumpulkan miliaran dolar melalui pembelian saham dan perusahaan melalui Berkshire Hathaway.
Gaya disiplin, kesabaran, dana nilai Investasi secara konsisten mengungguli pasar selama beberapa dekade.[]
(Retno Ayuningrum)
Baca Juga:
- Jenis-jenis Obligasi yang Harus Diketahui Investor
- Investor Perlu Pahami Resiko Saat Investasi Properti
- Cara Investor Menyikapi Delisting yang Terjadi Saat Berinvestasi
- Investor Newbie, Kamu Perlu Tahu Ciri-ciri Saham Blue Chip
