NASA Berencana Menggali Sumber Air di Bulan

NASA mengatakan bahwa Bulan memiliki bagian-bagian yang tersembunyi dari paparan sinar matahari.
Penampakan gambar Bulan. (Foto: Unsplash/Nicolas Thomas)

Jakarta - Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional Amerika Serikat (NASA) mengatakan bahwa Bulan memiliki bagian-bagian yang tersembunyi dari paparan sinar matahari. 

Daerah tersebut diklaim memiliki es air yang dapat dicairkan dan dimurnikan menjadi air minum, bahkan bisa digunakan sebagai bahan bakar roket.

Dilansir dari Tech Times, 30 April 2020, NASA akan membawa satelit Lunar Flashlight dan perangkat kecil yang disebut CubeSat ke Bulan. CubeSat adalah satelit kecil yang berfungsi mendeteksi permukaan es yang terjadi secara alami, yang diyakini berada di dasar kawah Bulan yang belum pernah terpapar sinar matahari.

Satelit Lunar FlashlightSatelit Lunar Flashlight. (Foto; NASA/JPL-Caltech)

Para astronom percaya bahwa area kawah Bulan yang tidak terpapar Matahari, kemungkinan memiliki permukaan es yang lebih banyak. Setelah CubeSat menggali jalannya menuju kawah paling gelap di Bulan dan menemukan lapisan es ini, para ahli menyebut bahwa es itu dapat digali, dicairkan, dimurnikan, dan dijadikan air minum untuk para astronot di luar angkasa.

Meskipun kami memiliki ide yang cukup bagus, ada es di dalam kawah paling dingin dan paling gelap di Bulan. Tetapi jika kita berencana mengirim astronot ke sana untuk menggali es dan meminumnya, kita harus yakin itu (lapisan es) ada," kata peneliti utama misi di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA, Barbara Cohen.

Selama dua bulan, satelit Lunar Flashlight akan memancarkan sinar lasernya ke kutub selatan Bulan, tempat di mana kawah tergelap di Bulan berada. Kawah-kawah ini dikatakan mengandung "perangkap dingin" yang mengakumulasi molekul-molekul partikel es yang berbeda, termasuk es air.

Reflektometer empat laser perangkat ini akan menggunakan gelombang inframerah dekat yang akan mengenai batu kawah. Setelah cahaya dari laser memantul dari pesawat ruang angkasa, hal itu menandakan bahwa kawah tidak mengandung es.

Begitu pun sebaliknya, saat cahaya diserap, hal itu menandakan kawah Bulan memiliki kantong es yang tebal. NASA menjelaskan bahwa semakin besar daya serapnya, maka semakin banyak es tersebar di permukaan. []

Berita terkait
NASA Kembangkan Ventilator untuk Pasien Covid-19
NASA kembangkan ventilator untuk membantu ketersediaan alat bantu pernapasan bagi pasien Covid-19.
Bob Balaram akan Terbang ke Mars untuk Misi NASA
Bob Balaram akan melakukan perjalanan panjang menuju Mars untuk menjalankan misi NASA.
Teleskop Hubble NASA Ungkap Umur Alam Semesta
Teleskop Hubble NASA merayakan ulang tahun ke-30 sejak pertama kali meluncur pada 24 April 1990 di ruang angkasa. Prestasinya mengungkap umur alam.
0
Menkeu AS dan Deputi PM Kanada Bahas Inflasi dan Efek Perang di Ukraina
Yellen bertemu dengan Freeland dan janjikan kerja sama berbagai hal mulai dari sanksi terhadap Rusia hingga peningkatan produksi energi