Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando Emas memprediksi Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet paling lama 22 Desember 2021. Menurutnya, hitungan itu berdasarkan analisa situasi serta dinamika politik di luar dan dalam Istana yang berkembang saat ini.
"Sebaiknya Presiden Jokowi segera melakukan reshuffle terhadap para pembantunya yang tidak serius dan tidak mampu mengimbangi kerja Jokowi selama ini. Beberapa posisi Menteri sebaiknya diisi oleh yang benar-benar profesional," kata Fernando dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tagar, Rabu, 1 Desember 2021.
"Jangan sampai karena kedekatannya dan didorong oleh tokoh partai politik sehingga diangkat menjadi menteri," sambungnya.
Fernando menegaskan, para menteri yang harus di reshuffle yakni yang tidak melahirkan inovasi dan kebijakan konktrit untuk mendukung visi dan misi Presiden Jokowi. Ia pun menyebut beberapa nama.
"Misalnya seperti Menteri ESDM Arifin Tasrif yang tidak ada kebijakan atau kerja yang mendukung visi Jokowi, yang terlihat Jokowi dan Luhut saja yang "melapisi" kerja menteri ini. Termasuk Moeldoko yang terlibat aktif dalam industri mobil listrik yang sedang dikembangkan diberbagai negara," ujar Fernando.
Fernando Emas mengatakan, Menteri ATR/BPN Sofyan Djalil yang tidak mampu "membersihkan birokrasi hitam" dalam tubuh lembaganya. Kemudian, lanjut Fernando, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita yang dinilai begitu yang terlalu halal sampai membuat Peraturan Menteri Perindustrian no.17/2020. Agus Gumilang Kartasasmita juga mendorong insentif fiskal industri halal.
"Walau haram dan halal itu hukum dalam agama tapi jangan dikanalisasi begitu karena Negara ini Bhinneka Tunggal Ika," kata Fernando
Fernando Emas berpendapat bahwa menteri-menteri tersebut membuat sesuatu yang menjadi dosa sejarah pada masa yang akan datang, sehingga diharapkan nanti akan ganti oleh orang-orang yang memang profesional dan memahami kerja sebagai menteri.
"Presiden Jokowi dapat mempertimbangkan nama-nama seperti Ketua Umum Kamar Dagang, Indonesia Arsjad Rasjid, dan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang bisa bekerja dan mampu maksimal kinerja untuk 3 tahun ke depan, jika untuk posisi menterinya, mungkin Presiden Jokowi lebih paham," ucap Fernando.
Selain itu Presiden Jokowi juga mempertimbangkan Darmizal MS Ketua Umum Relawan Jokowi (ReJO). Darmizal dianggap mampu menggantikan posisi Sofyan Djalil sebagai Menteri ATR/BPN.
Diharapkan Presiden Jokowi sebaiknya bisa memanfaatkan sisa tiga tahun kepemimpinannya untuk tiga tahun kedepan dengan memaksimalkan kinerja dari para pembantunya.
Waktu cuma 3 tahun lagi janji Jokowi yang terikrar pada acara Rembuk Nasional Aktifis 98 pada tanggal 7 Juli 2018 belum juga di realisasikan, ini menjadi agenda penting untuk menjadi legacy seorang Jokowi.
Selain itu, janji Jokowi untuk menjadikan aktifis 98 sebagai pembantu Presiden dalam kabinet harus di tepati, bisa diposisi Menteri atau Wamen mungkin juga Jubir Presiden. "Tokoh 98 itu kan tidak banyak, ada Adian Napitupulu, Wahab Talaohu, Eli Salamo serta Sayed Junaidi Rizaldi atau Pakcik, masing - masing punya talenta yang tidak perlu diragukan oleh Jokowi," kata Fernando.
Menurut Fernando, kawan-kawan 98 masih solid mendukung Jokowi, mereka sangat baik membangun komunikasi dari berbagai kalangan. Sehingga diharapkan akan sangat membantu Presiden Jokowi dalam tugas sehari-hari.
"Waktu cuma 3 tahun lagi janji Jokowi yang terikrar pada acara Rembuk Nasional Aktifis 98 pada tanggal 7 Juli 2018 belum juga di realisasikan, ini menjadi agenda penting untuk menjadi legacy seorang Jokowi," ujar Fernando Emas.[]
(Erlangga)
Baca Juga:
- Pakar: Sangat Kecil Kemungkinan Jokowi Reshuffle Luhut
- Anies Reshuffle Direksi & Komisaris Perseroda, Ini Susunannya
- Akankah Jokowi Melalukan Reshuffle Pada 15 September?
- PAN Masuk dalam Reshuffle Kabinet Pemerintahan Jokowi
