Jakarta - Investasi saham adalah salah satu investasi yang sedang ramai diperbincangkan dilakukan. Investasi satu ini terbilang gampang-gampang susah, karena harus menganalisis mana saham yang bagus untuk diinvestasikan.
Terlebih ketika ingin berinvestasi jangka panjang di saham, kamu harus memilih saham atau emiten berfundamental bagus. Semakin baik fundamentalnya, dapat dikatakan perusahaan tersebut memiliki kekuatan yang kokoh untuk masa yang akan mendatang.
Berikut adalah indikator atau ciri-ciri saham yang bagus untuk dibeli.
1. Mudah Rebound Usai Koreksi
Rebound setelah koreksi merupakan kondisi dimana harga saham kembali naik setelah mengalami penurunan. Saham-saham yang mudah naik setelah koreksi menunjukkan bahwa saham tersebut adalah saham yang diminati para investor atau trader.
Pada kasus ini, dikhususkan untuk para trader dengan kepemilikan saham dalam jangka waktu sebentar. Hal tersebut karena kamu mempunyai kesempatan untuk membeli saat harga di bawah dan memanfaatkan profit dari technical rebound.
2. Kapitalisasi Pasar Besar
Sebelum memulai investasi, sebaiknya cari dan pilihlah saham emiten dengan kapitalisasi besar lebih dari Rp500 miliar. Kapitalisasi pasar sendiri adalah keseluruhan jumlah nilai dari saham yang beredar. Perusahaan dengan kapitalisasi yang besar bisa dibilang mempuntai fundamental yang baik.
3. Produk Bisnis Perusahaan Jelas dan Sering ditemui
Poin yang satu ini terbilang cukup penting. Pasalnya jika kamu ingin membeli saham, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu model bisnis dalam perusahaan tersebut. Jika perusahaan tersebut bergerak dalam bidang tertentu yang kemungkinan besar terus naik di masa yang akan datang, tidak menutup kemungkinan harga sahamnya juga akan naik.
Selain itu, perusahaan dengan produk bisnis yang sering ditemui merupakan ciri fundamental yang baik. Artinya perusahaan tersebut memiliki tingkat permintaan yang terbilang tinggi.
4. Terjadi Peningkatan Laba Tiap Kuartal
Perusahaan dengan fundamental yang baik dan bagus mampu meningkatkan laba miliknya pada setiap periode atau kuartal. Semisal laba bersih dari periode 30 September 2021 dibanding 30 September 2020 terjadi kenaikan. Begitpula dengan total ekuitasnya. Lebih bagus lagi bila suatu emiten mampu membagikan dividen kepada para pemegang saham.
5. Saham dengan ROE Tinggi
Return on Equity (ROE) atau tingkat pengembalian investasi merupakan indikator paling dasar dari analisis fundamental. Jika ROE-nya bagus, kemungkinan besar yang lain di laporan keuangan juga bagus.
Setiap keuntungan Rp 1.000, maka menghasilkan untung bersih minimal 15% atau lebih dalam setahun. Namun jika kurang dari 15%, artinya perusahaan itu tidak menguntungkan.[]
(Rafi Fairuz)
Baca Juga:
- Luhut VS Haris, Juniver: Haris Pernah Minta Saham Freeport!
- Hong Kong Tutup Sekolah dan Pasar Saham Karena Badai Kompasu
- Cara Mengetahui Harga Saham Sedang Murah atau Mahal
- Bagaimanakah Cara Kerja Saham?