Inggris Berjanji Akan Terus Turunkan Kemampuan Houthi

Pasukan AS dan Inggris menyerang sasaran-sasaran milik Houthi pada Senin (22/1/2024)
Para teknisi senjata mempersiapkan FGR4 Angkatan Udara Kerajaan untuk menyasar ke target militer Houthi di Yaman. (Foto: voaindonesia.com/UK MOD/Handout via REUTERS)

TAGAR.id - Inggris pada Selasa (23/1/2024) berjanji untuk terus menghambat kemampuan kelompok Houthi di Yaman untuk menyerang kapal-kapal di Laut Merah, menyusul serangan gabungan terbaru bersama Amerika Serikat (AS), terhadap kelompok pemberontak yang didukung Iran itu.

Pasukan AS dan Inggris menyerang sasaran-sasaran milik Houthi pada Senin (22/1/2024), yang merupakan serangkaian serangan kedua aksi militer gabungan mereka, setelah gelombang pertama serangan terhadap kelompok pemberontak tersebut pada awal bulan ini.

“Sejak terakhir kali kami mengambil tindakan sepuluh hari yang lalu, telah terjadi lebih dari duabelas serangan terhadap kapal-kapal Houthi di Laut Merah,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Inggris, David Cameron, kepada media.

jet tempur inggris lepas landasJet FGR4 milik Angkatan Udara Kerajaan lepas landas untuk melakukan serangan udara terhadap sasaran militer Houthi di Yaman, dari RAF Akrotiri, Siprus, Senin, 22 Januari 2024. (Foto: voaindonesia.com via AP)

“Serangan-serangan ini ilegal dan tidak bisa diterima. Apa yang telah kami lakukan lagi, adalah mengirimkan pesan sejelas mungkin, bahwa kami akan terus melemahkan kemampuan mereka untuk melakukan serangan-serangan itu, dan bahwa kami memenuhi ucapan dan peringatan kami, dengan tindakan,” tambahnya.

Serangan terbaru AS-Inggris ditujukan untuk delapan sasaran Houthi di Yaman sebagai respons terhadap serangan berkelanjutan Houthi terhadap pelayaran internasional dan komersial, serta kapal angkatan laut yang transit di Laut Merah, kata Washington dan London dalam pernyataan bersama dengan negara-negara lain yang mendukung aksi militer tersebut.

“Serangan presisi ini dimaksudkan untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan yang digunakan Houthi untuk mengancam perdagangan global dan keselamatan anggota angkatan laut yang tidak bersalah,” tambah pernyataan itu.

Sejak serangan gabungan pertama, AS juga telah melancarkan serangan udara individu terhadap rudal yang menurut Washington merupakan ancaman terhadap kapal sipil dan militer.

Namun kelompok Houthi telah berjanji untuk melanjutkan serangan mereka, yang hanya merupakan satu sisi dari krisis yang berkembang di Timur Tengah, terkait dengan perang Israel-Hamas. Krisis ini telah meningkatkan ketegangan di seluruh kawasan serta kekhawatiran akan perang yang lebih luas yang melibatkan Iran secara langsung.

Kelompok Houthi pada Selasa memperingatkan bahwa serangan AS dan Inggris tidak akan dibiarkan begitu saja dan tanpa balasan. (ns/ab)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Menlu Inggris Cameron Sebut Serangan Houthi di Laut Merah Ancam Pengiriman Pangan ke Negara Miskin
AS dan Inggris pada hari Kamis lalu (11/1/2024) mengumumkan operasi militer terhadap sejumlah sasaran Houthi di Yaman