Inflasi di Amerika Terus Melonjak

Harga barang-barang konsumen mengalami lonjakan tahunan terbesar dalam 40 tahun, karena harga berbagai barang, naik
Ilustrasi: Konsumen di tempat penjualan mobil bekas di Miami, Florida, 12 Januari 2022. Indeks harga konsumen (CPI) Departemen Tenaga Kerja AS naik 7,5% selama 12 bulan hingga Januari, tertinggi sejak Juni 1982 (Foto: voaindonesia.com - CHANDAN KHANNA/AFP)

Jakarta – Inflasi di Amerika Serikat (AS) tetap naik seperti bulan Januari 2022 lalu. Harga barang-barang konsumen mengalami lonjakan tahunan terbesar dalam 40 tahun, karena harga berbagai barang, naik.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan hari Kamis, 10 Februari 2022, bahwa indeks harga konsumen (CPI) naik 7,5% dalam 12 bulan hingga Januari 2022 lalu, kenaikan terbesar sejak Februari 1982. Sementara dibandingkan bulan Desember lalu, harga barang naik melebihi perkiraan analis yaitu, 0,6%.

Data itu berlawanan dengan harapan pemerintahan Presiden AS, Joe Biden, bahwa kenaikan harga barang-barang itu melemahkan penilaian publik atas kinerjanya, yang menunjukkan tanda-tanda perlambatan ekonomi pada bulan pertama tahun 2022. Itu menandakan ada kemungkinan Bank Sentral AS akan segera menaikkan suku bunga.

warga amerika belanja d tokoKonsumen berbelanja di toko Walmart di Vernon Hills, Illionois, AS, Minggu, 23 Mei 2021. Lonjakan inflasi masih membayangi AS hingga kini (Foto: voaindonesia.com/AP)

Dalam sebuah pernyataan, Presiden Biden mengakui bahwa inflasi "melonjak" tetapi "peramal ekonomi terus memperkirakan inflasi akan turun secara substansial pada akhir 2022."

Sejumlah faktor dianggap sebagai pendorong naiknya harga, mulai dari kebijakan Bank Sentral AS dalam memberi kemudahan bantuan uang yang bertujuan mendukung perekonomian selama pandemi, sampai gangguan rantai pasokan, kekurangan komponen dan tenaga kerja, serta permintaan konsumen Amerika yang kuat.

Sementara itu, dengan semakin melonjaknya inflasi, saham-saham di Wall Street turun hari Kamis, 10 Februari 2022, seiring meningkatnya harapan bahwa Bank Sentral AS akan menjadi lebih agresif dengan menghentikan bantuan luar biasa yang diberikan kepada perekonomian.

Pialang saham Aman PatelPialang saham, Aman Patel, di lantai Bursa Saham New York, 3 Februari 2022. (Foto: voaindonesia.com - Allie Joseph/NYSE via AP)

Kekurangan pasokan dan tenaga kerja, pengeluaran besar untuk bantuan dari federal, suku bunga yang sangat rendah dan belanja konsumen yang kuat, semua itu menjadi penyebab inflasi tahun lalu.

Inflasi tertinggi sejak 1982 ini menyebabkan saham di S&P 500 turun 0,2% dalam perdagangan Kamis, 10 Februari 2022, pagi. Sedangkan saham Dow Jones Industrial Average turun 46 poin atau 0,1% jadi 35.722 setelah sebelumnya merosot 288 poin. Saham Komposit Nasdaq turun 0,2% pada pagi hari waktu pantai Timur AS, setelah merugi 1,9% (ps/em)/AFP/Associated Press/voaindonesia.com. []

Inflasi di Amerika Capai 7% yang Terburuk Sejak 1982

Dampak Buruk Inflasi bagi Keluarga di Amerika

Semakin Memburuk, Amerika Serikat Sentuh Inflasi Tertinggi

Ketimpangan dan Inflasi Hambat Pemulihan Akibat Pandemi Covid-19

Berita terkait
Inflasi di Amerika Capai 7% yang Terburuk Sejak 1982
Inflasi di Amerika Serikat (AS) pada Desember 2021 lalu mencapai 7%, melonjak pada laju tercepat dalam hampir 40 tahun
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.