Indonesia Bikin Robot Pelayan Pasien Corona Pertama

Indonesia bikin robot pertama yang dipergunakan untuk melayani pasien positif virus corona di ruang isolasi.
Simulasi perawatan PDP kasus virus corona di ruang isolasi rumah sakit di Semarang. Satu PDP di RS Soedjono Magelang meninggal dunia. Belum bisa dipastikan positif atau negatif corona karena masih menunggu hasil uji laboratorium. (Foto: Humas Pemprov Jateng)

Jakarta - Mengantisipasi efek yang muncul dari kontak tenaga medis dengan pasien terinfeksi virus corona, Universitas Airlangga (Unair) Surabaya bekerjasama dengan Institut Teknologi 10 November Surabaya (ITS) menggarap robot yang rencananya dipergunakan untuk melayani pasien Covid-19 di ruang isolasi.

Robot tersebut diberi nama ProNakes, atau robot yang pro tenaga kesehatan. Nantinya akan dipergunakan untuk menangani pasien dan membantu pekerjaan tenaga medis.

Baca juga: Bisakah Jenazah Positif Corona Menularkan Virus?

"Kami bekerja sama dengan ITS untuk membuat robot yang difungsikan agar meminimalisasi kontak dengan pasien yang sedang diisolasi. Prosesnya pun sudah sangat baik, tinggal finalisasi," kata Rektor Unair Prof Muh Nasih lewat keterangan persnya, Rabu, 1 April 2020.

Juga untuk berkomunikasi dengan pasien menggunakan fitur audio yang ada.

Dalam rencananya robot tersebut setelah rampung bakal dimanfaatkan di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya. Namun, terbuka kemungkinan akan membantu tenaga medis di wilayah lain seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang tersebar di sejumlah kota besar di Jawa Timur.

Ruang Isolasi Pasien Corona di BogorPekerja medis bertugas di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibinong di Bogor, Jawa Barat, Selasa, 3 Maret 2020. (Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya)

Dokter Azhari Hidayat selaku tim inovasi alat kesehatan Unair menambahkan, Robot ProNakes ini bisa mengirimkan beberapa benda yang biasanya dikirim ke ruang isolasi, seperti makanan minuman, kitab atau buku bacaan, dan sebagainya.

Baca juga: Cegah Corona, Lebih Manfaat Darurat Sipil atau Lockdown?

Selain itu robot ini pun bisa mendeteksi temperatur ruangan. Dengan keberadaan robot tersebut diharapkan dapat mengurangi persinggungan tenaga medis dan penggunaan alat pelindung diri (APD) yang terbatas, sehingga meminimalisasi risiko tenaga medis tertular.

Muhtadin ST MT, salah satu tim dosen ITS menyebutkan, robot ini robot ini akan dioperasikan oleh tenaga medis dari jarak jauh untuk melakukan berbagai tugas seperti mengantarkan makanan, pakaian, serta peralatan lain yang dibutuhkan pasien.

"Selain itu, bisa juga digunakan untuk mengecek kondisi visual menggunakan kamera yang dipasang di robot, dan juga untuk berkomunikasi dengan pasien menggunakan fitur audio yang ada," jelas dosen Bidang Studi Teknik Sistem Komputer ini.

Muhtadin menambahkan, sampai saat ini sudah ada satu robot yang merupakan modifikasi dari robot yang pernah dibuat oleh ITS dan sudah memasuki tahap uji coba. []

Berita terkait
3 Kali Jenazah Pasien Corona Ditolak Warga Banyumas
Tiga kali ditolak warga Banyumas, jenazah pasien positif corona akhirnya berhasil dimakamkan.
Yasonna Laoly Lepas 5.556 Napi di Masa Corona
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyebutkan telah membebaskan sebanyak 5.556 narapidana di tengah masa corona.
Cara Memandikan Jenazah Positif Corona
Tata cara pemandian jenazah dari orang yang terinfeksi corona atau Covid-19 di Indonesia.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.