Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian terus berupaya mewujudkan industri farmasi dan alat kesehatan agar bisa menjadi sektor mandiri yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga mengurangi ketergantungan impor.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan industri farmasi dan alat kesehatan (alkes) menjadi pemain utama dan tuan rumah di negeri sendiri.
“Kami upayakan bersama-sama dengan berbagai kementerian maupun lembaga terkait agar kebijakan yang dihasilkan pemerintah dapat ramah terhadap industri farmasi. Sehingga, target untuk mengurangi impor sebesar 35 persen pada akhir 2022 dapat tercapai,” ujarnya di Jakarta Minggu, 5 Juli 2020.
Agus menambahkan, industri segmentasi kesehatan ini ditopang oleh 220 perusahaan. Dari jumlah tersebut, 90 persen merupakan perusahaan farmasi yang fokus di bidang hilir obat-obatan. Sementara sisanya merupakan entitas usaha yang bergerak dibidang hulu atau penyediaan bahan baku.
“Pemerintah terus berupaya untuk menekan impor pengadaan bahan baku khususnya di sektor hulu industri farmasi,” kata dia.
Adapun untuk mengurangi impor bahan baku, Kementerian Perindustrian mendorong kerja sama yang erat dengan kementerian dan lembaga lain dalam menghasilkan regulasi dan kebijakan yang tepat.
“Diharapkan melalui ekosistem industri yang mendukung ini, sektor industri farmasi nasional dapat lebih mandiri, berdaya saing dan memenuhi kebutuhan bahan bakunya dari dalam negeri,” imbuhnya.
Menperin juga disebut telah menjalankan kebijakan strategis guna menarik investasi baik yang berasal dari domestik maupun luar negeri. Dengan demikian, investor dapat melakukan investasinya pada barang substitusi impor sekaligus mendorong penggunaan bahan baku dan bahan perantara yang berasal dari dalam negeri.
“Hal ini yang terus kami upayakan bersama-sama dengan berbagai kementerian maupun lembaga. Kami berharap melalui kebijakan yang ramah terhadap industri farmasi, maka target untuk mengurangi impor sebesar 35 persen pada akhir tahun 2022 dapat tercapai sehingga industri di Indonesia dapat lebih mandiri dalam memenuhi bahan bakunya,” tutup Menperin.