Washington - Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia pada Senin, 2 Maret 2020 mengeluarkan pernyataan bersama, siap membantu negara-negara anggota ekonominya terdampak wabah virus corna yang menyebar cepat, termasuk penyediaan dana darurat. Kedua lembaga donor ini akan berfokus pada negara-negara miskin yang menghadapi persoalan sistem kesehatan yang buruk.
IMF dan Bank Dunia juga mendesak negara-negara anggota untuk memperkuat sistem pengawasan untuk pengendalian virus corona. "Kerja sama internasional sangat penting untuk menangani dampak ekonomi dan kesehatan," ucap pernyataan itu. Baik IMF dan Bank Dunia berkomitmen untuk mendukung upaya itu.
Seperti diberitakan dari Channel News Asia, Selasa, 3 Maret 2020, wabah virus corona membuat perekonomian dunia mengalami keterpurukan terparah sejak krisis keuangan global lebih dari satu dekade lalu. Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) mendesak pemerintah dan bank sentral untuk melawan dan menghindari ekonomi global semakin merosot.
Para menteri keuangan dari tujuh negara dengan ekonomi terbesar di dunia (G7) diperkirakan akan menggelar konferensi pers pada Selasa ini untuk membahas langkah-langkah antisipasi dampak wabah virus corona terhadap perekonomian global. Hal itu dikatakan empat sumber kepada Reuters.
Ilustrasi Virus Corona. (pixabay)
IMF menyatakan mimiliki sejumlah fasilitas dan instrumen untuk membantu negara-negara merespons dampak virus corona terhadap perekonomian. Lembaga donor ini akan memberikan fasilitas kredit cepat (rapid credit facility - RCF) dan Instrumen Pembiayaan Cepat (RFI) untuk negara-negara yang terdampak virus corona.
Kedua fasilitas bantuan keuangan darurat kepada negara-negara anggota dapat dicairkan dengan cepat. IMF pernah menyalurkan fasilitas RCF dan RFI pada 2016 untuk membantu Ekuador setelah terkena gempa besar. IMF juga dapat menambah program pinjaman untuk mengakomodasi kebutuhan mendesak terkait wabah, misalnya dana tambahan untuk Guinea, Liberia, dan Sierra Leone pada 2014 untuk memerangi wabah Ebola.

IMF juga memiliki hibah untuk pengurangan utang yang dapat membantu negara-negara termiskin mengatasi bencana dan dapat memberikan dukungan melalui pengaturan pembiayaan siaga baru. Selain itu, fasilitas tersebut dapat membantu negara memperluas kapasitas untuk menghadapi wabah.
Juru bicara IMF, Gerry Rice mengatakan kepada wartawan bahwa lembaga donor ini belum menerima permintaan bantuan. Menteri Keuangan Somalia, Abdirahman DUale Baileh mengatakan banyak negara di Afrika dengan cemas memantau penyebaran virus mirip flu, yang telah menginfeksi lebih dari 89.000 orang dan 3.000 lebih meninggal di seluruh dunia, dan kebanyakan di Tiongkok. "Semua orang khawatir. Kami hanya berharap itu tidak menimpa kita. Jika itu menyerang Afrika, kita semua akan mati karena tidak memiliki fasilitas," ujarnya. []