Imbauan Sri Sultan HB X untuk Mahasiswa yang akan Demo

Tujuan mahasiswa ke Yogyakarta untuk belajar. Ngarsa Dalem tidak ingin mereka kembali ke kampung halaman tapi tidak bawa ijazah.
Koordinator Umum Forum BEM DIY, Muhammad Asfar Yakib Untung (kanan) bersama Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji (kiri) saat jumpa pers di Kompleks Kepatihan. (Foto: Tagar/Rahmat Jiwandono)

Yogyakarta - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X mengimbau kepada mahasiswa untuk menunda atau membatalkan demonstrasi apabila ada potensi untuk ditunggangi pihak-pihak tertentu. Imbauan tersebut terungkap dalam audiensi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) DIY dengan Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan pada Senin, 2 November 2020.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Kadarmanta Baskara Aji menyatakan, pada prinsipnya Sri Sultan HB X tidak melarang demonstrasi. Namun jika demonstrasi rawan ditunggangi pihak tertentu yang bisa berujung pada tindakan anarkis maka hendaknya demo ditunda. "Mahasiswa juga harus bisa membaca situasi," katanya dalam konferensi pers, Senin, 2 November 2020.

Tujuan mahasiswa ke sini untuk belajar. Ngarsa Dalem tidak ingin mereka kembali ke kampung halaman tapi tidak bawa ijazah.

Untuk menggelar demonstrasi harus ada izin dari pihak kepolisian. Dilarang berunjuk rasa jika tidak ada izin dari polisi. Bahkan, warga Yogyakarta siap menjadi orang tua kedua bagi mahasiswa dari luar daerah yang kuliah di sini. "Tujuan mahasiswa ke sini untuk belajar. Ngarsa Dalem tidak ingin mereka kembali ke kampung halaman tapi tidak bawa ijazah," tegasnya.

Dalam audiensi itu, katanya, tidak membahas penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja. Ia menegaskan audiensi dengan BEM DIY membahas tentang unjuk rasa yang berakhir ricuh di DPRD DIY pada 8 Oktober 2020 kemarin. "Forum BEM DIY menyatakan tidak terlibat dalam unjuk rasa yang anarkis kemarin," kata mantan Kepala Disdikpora DIY itu.

Baca Juga:

Sementara itu, Koordinator Umum Forum BEM DIY, Muhammad Asfar Yakib Untung menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak terlibat dalam unjuk rasa anarkis di Malioboro pada 8 Oktober 2020 silam. 

Menurutnya, Yogyakarta merupakan Kota Pendidikan bagi orang-orang yang berintelektual dalam menyampaikan aspirasinya. "Kami ingin tegaskan BEM DIY tidak terlibat dalam aksi tersebut. Baik secara kelembagaan maupun secara instansi," tuturnya. []

Berita terkait
Alasan Mahasiswa Sumbar Kembali Demo Tolak UU Ciptaker
Mahasiswa bersams Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Sumatera Barat kembali menggelar demonstrasi penolakan UU Ciptaker.
Polisi Tangkap 10 Penyusup Demo FPI di Kedubes Prancis
Polres Metro Jakarta Pusat mengamankan 10 orang pelajar yang menyusup ke dalam demonstrasi yang digalang FPI dan PA 212 di Kedubes Prancis.
Demo Buruh dan PA 212, Transjakarta Modifikasi Rute
Transjakarta memodifikasi atau melakukan pengalihan rute menyusul digelarnya demonstrasi di sekitar wilayah Monas Jakarta.
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.