Imbas Covid-19, Tugure Incar Emas Sebagai Investasi

Tugu Reasuransi Indonesia berencana membidik instrumen baru sebagai alternatif di tengah ketidakpastian akibat penyebaran virus corona.
Jubir Pemerintah (Jubir) untuk Urusan Virus Corona, Achmad Yurianto. (Foto: Tagar/Popy)

Jakarta - PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) berencana membidik instrumen investasi baru sebagai alternatif di tengah ketidakpastian yang terus berlanjut akibat dari penyebaran virus corona jenis Covid-19. Presiden Direktur Tugure, Adi Pramana mengatakan sejumlah upaya pendekatan telah dilakukan guna menjaga kualitas investasi perseroan tetap dalam kondisi sehat.

“Kami sedang menjajaki potensi penempatan dana pada instrumen emas. Mengingat, saat situasi yang tidak menentu seperti sekarang ini, emas menjadi instrumen yang cukup aman,” katanya kepada Tagar di Jakarta, Kamis, 12 Maret 2020.

Meskipun demikian, Adi enggan berspekulasi lebih jauh kapan rencana strategis tersebut bakal dieksekusi. Menurut dia, ada kendala utama yang mengharuskan proses diversifikasi investasi tersebut mesti dikaji ulang. “Masalahnya adalah jika kami menempatkan dana secara besar pada emas, maka problem selanjutnya adalah bagaimana cara menyimpannya. Sebab, emas ini kan bentuknya fisik,” katanya.

Adapun, selama ini pengelolaan dana investasi Tugure masih didominasi oleh instrumen surat utang negara. Beberapa diantaranya juga ditempatkan pada instrumen jangka menengah medium term notes (MTM). “Obligasi pemerintah memang yang paling aman saat ini. Untuk yang lain kami cenderung sangat berhati-hati,” tutur Adi.

Berdasarkan penuturan Adi, pada sepanjang tahun lalu Tugure berhasil membukukan peningkatan premi menjadi Rp 3,06 triliun. Angka tersebut tumbuh dibandingkan dengan penutupan 2018 yang sebesar Rp 2,3 triliun. “Faktor penopang dari kenaikan tersebut adalah masih tingginya asuransi pada sektor perumahan. Selain itu, kredit secara industri keuangan juga tumbuh walaupun cukup konservatif,” ucapnya.

Dari sisi kinerja, entitas usaha yang terafiliasi dengan PT Pertamina Tbk (Persero) tersebut membukukan total aset Rp 4,73 triliun hingga akhir kuartal III/2019 lalu. Kemudian, kuitas perusahaan tercatat sebesar Rp 1,35 triliun dengan rasio solvabilitas (risk based capital/RBC) 231 persen. Tugure mengklaim sukses menghimpun pendapatan investasi sebesar Rp 80 miliar per September 2019.

Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan terakhir perseoran yang dipublikasikan pada laman resmi, Tugure berhasil mengumpulkan laba bersih sebesar Rp 231 miliar pada 2017. Besaran tersebut tumbuh dari periode tahun sebelumnya yang tercatat Rp 192 miliar.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Corona Pandemi, Bagaimana Nasib Industri Asuransi?
Industri asuransi di Tanah Air bakal mendapat tantangan baru seusai penetapan virus corona (COVID-19) sebagai pandemik oleh WHO.
DPR Minta Jokowi Siapkan Modul Tangani Virus Corona
Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan modul penanganan COVID-19 atau virus corona.
Fokus Pemerintah Terpecah ke Virus Corona dan DBD
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan pemerintah mengupayakan penanganan penyakit DBD di tengah terpaan virus corona.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.