Jakarta - Imam Nahrawi mengatakan agenda Kementrian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan terus berlanjut, seusai mengundurkan diri dari jabatan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Selain Pekan Olahraga Nasional (PON), kata dia, atlet Indonesia masih harus mengikuti agenda internasional di beberapa negara.
"Tidak boleh berhenti. Masih ada SEA Games 2019 di Filipina dan yang paling penting menghadapi Olimpiade 2020 Tokyo, MotoGP, dan Basket Fiba 2023," ujarnya di Kemenpora, Kamis, 19 September 2019.
Kendati tak lagi menjabat sebagai Menteri Olahraga dan Pemuda, Imam mengklaim akan tetap memberi fasilitas kepada atlet-atlet yang akan bertanding, salah satunya SEA Games 2019 di Filipina.
"Secara reguler kita tetap memberikan fasilitasi kepada Komite Olahraga Indonesia untuk keberangkatan kontingen. Tapi yang paling penting kita beri kesempatan 60 persen kepada atlet junior," ujar dia.
Tidak boleh berhenti. Masih ada SEA Games 2019 di Filipina dan yang paling penting menghadapi Olimpiade 2020 Tokyo, MotoGP, dan Basket Fiba 2023.
Maka dari itu, Imam Nahrawi mengharapkan dukungan dari berbagai pihak agar agenda nasional maupun internasional dapat berjalan lancar. Karena, tak bisa dipungkiri olahraga sudah menjadi lifestyle di masyarakat.
Baca juga: Lima Prestasi Imam Nahrawi Kala Menjadi Menpora
Imam Nahrawi telah menyerahkan surat pengunduran diri sebagai Menpora kepada Presiden Joko Widodo pada Kamis, 18 September 2019.
Pengunduran diri dilakukan sehari, setelah dia ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan suap penyaluran bantuan dana hibah Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
"Dihadapan beliau saya menyerahkan surat pengunduran diri saya, agar bisa konsentrasi atas dugaan di KPK," ujarnya. []