Ikuti Perkembangan BMKG, BNPB Minta Korban Bencana Sumedang Waspada

Ikuti perkembangan BMKG, BNPB menyarankan agar warga di Sumedang, Jawa Barat terus waspada bencana susulan.
Lokasi longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. (Foto: Tagar/Humas Polda Jabar)

Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyarankan agar warga di Sumedang, Jawa Barat terus waspada. BNPB menyebut, ada kemungkinan bencana banjir di daerah itu kembali terjadi.

Hal diungkapkan Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Raditya Jati saat konferensi pers 'Update Kondisi Terkini dan Upaya Penanganan Bencana di Berbagai Daerah'.

Dan kita ikuti terus perkembangannya yang disampaikan oleh BMKG bahwa kejadian bencana bisa dipicu faktor hidrologi yang salah satunya curah hujan yang cukup tinggi

"Ini bisa terjadi lagi, kalau ada curah hujan yang cukup tinggi, intensitas hujan cukup tinggi. Makanya, perlu sekali teman-teman media juga mengedukasi masyarakat tetaplah waspada. Dalam kondisi masa La Nina ini sampai Februari," kata Raditya dikutip dari akun YouTube BNPB Indonesia, Minggu, 17 Januari 2021.

Dia mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan yang akan disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait perkembangan kondisi cuaca di Tanah Air.

"Dan kita ikuti terus perkembangannya yang disampaikan oleh BMKG bahwa kejadian bencana bisa dipicu faktor hidrologi yang salah satunya curah hujan yang cukup tinggi," ucap Raditya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Search and Rescue (SAR) gabungan kembali menemukan tiga korban meninggal dunia akibat longsor yang terjadi di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu, 16 Januari 2021.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr Raditya Jati mengatakan, merujuk data dari Pusdalops BNPB per hari Minggu, 17 Januari 2020 pukul 03.59 WIB, total korban yang berhasil ditemukan tim gabungan berjumlah 28 orang dan 12 orang masih dinyatakan hilang.

Pencarian korban terkendala dengan cuaca hujan dan perlu diwaspadai longsor susulan, karena seperti yang diinformasikan Badan Geologi, masih ada retakan di beberapa titik lokasi longsor, sehingga tim gabungan perlu menjaga keselamatan saat melakukan evakuasi.

Tim gabungan menggunakan empat alat berat dalam proses evakuasi korban selama beberapa hari ke depan.

Data sementara sebanyak 1.020 jiwa mengungsi terbagi di pos pengungsian Lapangan Taman Burung dan rumah kerabat yang aman dari potensi longsor.

Perlu diketahui longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat ini telah terjadi pada Sabtu, 9 Januari 2021. Longsor terjadi dua kali, pertama pukul 16.00 WIB dan longsor susulan terjadi pada pukul 19.00 WIB.[]

Berita terkait
Atalia Kamil Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor Sumedang
Atalia Rdiwan kamil juga memberikan apresiasi kepada 100 relawan pramuka yang membantu penanganan bencana.
Kemensos & Komisi VIII DPR RI Salurkan Bantuan ke Sumedang
Kementerian Sosial dengan Komisi VII DPR RI salurkan bantuan sebesar Rp 196.078.000 dan 1000 paket sembako ke korban longsor di Sumedang.
Tinjau Longsor Sumedang, Menko PMK: Kita Harus Hormati Alam
Kunjungi lokasi longsor di Kabupaten Sumedang, Muhadjir berpesan kepada masyarakat dan pemerintah untuk menghormati alam.
0
Dalam Dua Hari, Vaksinasi PMK Tembus 58 Ribu Dosis
Pemerintah terus melakukan percepatan vaksinasi terhadap hewan ternak untuk mencegah peningkatan jumlah hewan sakit PMK.