IHSG Turun Tipis 0,09 Persen, 3 Saham Ini Dilego Asing

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis, 22 Oktober 2020 terkoreksi tipis 0,09 persen di posisi 5.091,82 poin.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis, 22 Oktober 2020 terkoreksi tipis 0,09 persen di posisi 5.091,82 poin. (Foto: Tagar/TradingView/Ilustrasi IHSG).

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Kamis, 22 Oktober 2020 terkoreksi tipis 0,09 persen atau 4,63 di posisi 5.091,82 poin. Aksi jual asing (net sell) yang tidak terlalu besar membuat Indeks Saham mengalami tekanan.

Selama perdagangan, IHSG sempat menyentuh level terendah di posisi 5.063,70 poin dan tertinggi di 5.093,83 poin. Sebanyak 165 saham naik, 293 saham menurun, dan 205 saham statis. Nilai transaksi tercatat mencapai Rp 9,35 triliun. Volume perdagangan mencapai 14,52 miliar lembar dengan 682.129 kali transaksi.

Analis Bina Artha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan sentimen di pasar saham hari ini relatif sama dengan hari sebelumnya. Pelaku pasar menanti kepastian stimulus AS dan juga adanya sentimen kenaikan kasus Covid-19.

"Market juga bersikap wait and see menjelang rilis pertumbuhan ekonomi kuartal III, terkait kepastian resesi perekonomian Indonesia dari pemerintah," ujar Nafan seperti dikutip dari Antara.

Investor asing mencatat penjualan bersih (net foreign sell) senilai Rp 262 miliar di seluruh pasar. Saham-saham dengan penjualan bersih terbesar oleh asing adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) Tbk atau TLKM senilai Rp 87,7 miliar. Setelah itu saham PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA senilai Rp 66,9 miliar, dan PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA Rp 43,9 miliar.

Saham-saham yang yang mengalami kenaikan harga antara lain PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk atau INTP senilai Rp 325 menjadi Rp 12.450 per lembar. Setelah itu saham PT Bank BTPN Syariah Tbk atau BTPS senilai Rp 220 menjadi Rp 4.050 per lembar serta PT Indonesian Tobacco Tbk atau ITIC senilai Rp 175 menjadi Rp 890 per lembar.

Saham-saham yang mengalami penurunan harga diantaranya PT Gudang Garam Tbk atau GGRM senilai Rp 925 menjadi Rp 40.000 per lembar. Setelah itu saham PT Astra Agro Lestari Tbk atau AALI senilai Rp 400 menjadi Rp 10.350 per lembar serta PT Soho Global Health Tbk atau SOHO Rp325 menjadi Rp 5.100 per lembar.

Saham-saham yang teraktif diperdagangkan antara lain PT Alam Sutera Realty Tbk atau ASRI sebanyak 44.306 kali senilai Rp 342,4 miliar. Setelah itu saham PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau ANTM sebanyak 26.554 kali senilai Rp 509,6 miliar serta PT Sarana Meditama Metropolitan atau SAME sebanyak 23.351 kali senilai Rp 102,9 miliar.

Sebelumnya, IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada penutupan perdagangan Rabu, 21 Oktober 2020 terkoreksi tipis 0,07 persen atau 3,39 di posisi 5.096,45 poin. Aksi jual asing (net foreign sell) yang tidak terlalu besar membuat Indeks Saham mengalami tekanan. [] 

Berita terkait
IHSG Naik 0,45 Persen, Saham Telkom dan BRI Dilepas Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Senin, 19 Oktober 2020 menguat 0,45 persen di posisi 5.126,33 poin.
Masa Konsolidasi, Naiknya IHSG Bukan Karena UU Cipta Kerja
UU Cipta Kerja dinilai tidak bisa dijadikan indikator terhadap pergerkaan IHSG dalam jangka pendek.
IHSG Terkoreksi 0,03 Persen, Saham TLKM dan BRI Dilego Asing
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan akhir pekan, Jumat, 16 Oktober 2020 terkoreksi 0,03 persen di posisi 5.103,41 poin.
0
5 Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Membeli Hunian di Sentul
Selain Bekasi dan Tangerang Selatan, Bogor menjadi kota incaran para pemburu hunian di sekitar Jakarta. Simak 5 hal ini yang perlu diperhatikan.