IHSG Babak Belur, 12 BUMN Buyback Saham Rp 8 Triliun

BUMN akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham 12 perseroan pelat merah, seusai anjloknya IHSG hingga enam persen.
Pekerja melihat layar pergerakan saham di Jakarta, Senin, 9 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Senin, 9 aAret 2020 sore, ditutup melemah 6,58 persen atau 361,73 poin ke level 5.136,80 yang merupakan level terendah sejak Desember 2016. (Foto: Antara/Galih Pradipta/foc)

Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan melakukan pembelian kembali atau buyback saham 12 perseroan pelat merah, seusai anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga enam persen.

"IHSG turun, baru nilai fundamental perusahaan melebihi nilai transaksi di pasar," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Selasa, 10 Maret 2020 seperti dilansir dari Antara.

Rencana tersebut kata dia sudah dipertimbangkan dan dikoordinasikan dengan dengan 12 BUMN terkait. "Ada 12 BUMN yang akan buyback, nilainya Rp 7 triliun sampai Rp 8 triliun," tuturnya.

Buyback saham oleh Kementerian BUMN terdiri dari sektor perbankan, konstruksi, dan pertambangan. Sektor perbankan terdiri dari Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.

Sektor konstruksi, yaitu Wika, PP, Adhi Karya, Jasa Marga, dan Waskita serta sektor pertambangan, yaitu PT Aneka Tambang (Antam) Tbk, PT Bukit Asam, dan PT Timah.

"Periodenya sudah mulai diserahkan kepada masing-masing perusahaan, strateginya," ucapnya.

Baca juga: IHSG Anjlok, Kementerian BUMN Pertimbangkan Buyback

OJK Izinkan Buyback Saham

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengizinkan semua emiten atau perusahaan publik untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham yang sebelumnya dilepas perseroan mulai Senin, 9 Maret 2020.

Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat (Humas) dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan keputusan tersebut diambil sebagai respon mengurangi dampak pasar yang berfluktuasi secara signifikan akhir-akhir ini.

"Mencermati kondisi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia sejak awal tahun hingga hari ini Senin, 9 Maret 2020, pasar modal tengah mengalami tekanan cukup dalam dengan indikasi penurunan IHSG [Indeks Harga Saham Gabungan] yang turun 18,46 persen," ujar Anto Prabowo dalam keterangan pers yang diterima Tagar di Jakarta.

Anto menambahkan kondisi itu terjadi karena pelambatan dan tekanan perekonomian baik global, regional, maupun nasional sebagai akibat dari wabah COVID-19 dan melemahnya harga minyak dunia.

"Untuk itu, OJK hari ini mengeluarkan kebijakan pelaksanaan pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh emiten atau perusahaan publik," kata dia. []

Berita terkait
IHSG Melemah, OJK Izinkan Buyback Tanpa RUPS
OJK mengizinkan semua emiten atau perusahaan publik untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham yang sebelumnya dilepas perseroan.
IHSG Berdarah, Ada Apa? Apa yang Harus Dilakukan?
Pelaku pasar saham Indonesia panik, banyak yang bingung dengan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan terus menerus dalam seolah tak terbendung.
OJK Sebut Virus Corona Penyebab Pelemahan IHSG
OJK buka suara atas pelemaham indeks harga saham gabungan (IHSG) yang terus berlanjut sejalan dengan tekanan di berbagai bursa saham dunia.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.