IDI Makassar Dukung IDAI Sekolah Tidak Dibuka Sampai ada Vaksin

IDI Makassar dukung Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) anjurkan sekolah tidak dibuka sampai ada vaksin Covid-19
Ketua IDI Kota Makassar dr Siswanto Wahab Sp.KK. (Foto: Tagar/Ist)

Makassar - Rencana pemerintah melakukan pembukaan sekolah tatap muka Januari 2021 mendapat penolakan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia dan di dukung Ikatan Dokter Indonesia Kota Makassar.

Dalam rilisnya yang diterima Tagar, Kamis 4 Desember 2020, Ketua IDI Kota Makassar, dr Siswanto Wahab Sp.KK mengatakan, perlu di ingat ada tiga poin penting untuk perhatikan masa depan anak yakni hak anak hidup, hak anak sehat dan hak anak mendapatkan pendidikan.

Penundaan pembukaan sekolah untuk kegiatan pembelajaran tatap muka sampai vaksin Covid-19 sudah ad.

Peningkatan jumlah kasus yang signifikan pasca pembukaan sekolah telah dilaporkan di banyak negara, sekalipun negara maju. Sebut saja Korea Selatan, Prancis, Amerika Serikat.

"Bila rencana transmisi pembelajaran tatap muka tetap perlu diberlakukan pada Januari 2021, IDI Kota Makassar mendukung kebijakan IDAI untuk menegaskan perlu adanya sejumlah hal yang diperhatikan dan dilakukan yang mencakup dukungan untuk kesehatan dan kesejahteraan anak," ujar dr Siswanto Wahab.

"Penundaan pembukaan sekolah untuk kegiatan pembelajaran tatap muka sampai vaksin Covid-19 sudah ada dan tentu saja memiliki andil yang cukup besar untuk menurunkan transmisi," sambungnya.

Sementara itu, Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia Pusat DR. dr. Aman Bhakti Pulungan, mengatakan, seluruh warga sekolah termasuk guru dan staf sebagai bagian dari masyarakat yang memiliki risiko yang sama untuk tertular dan menularkan Covid-19.

"Menimbang dan memperhatikan panduan dari WHO, publikasi ilmiah, publikasi di media massa, dan data Covid-19 di Indonesia pada saat ini, maka IDAI memandang bahwa pembelajaran melalui sistem jarak jauh (PJJ) adalah hal yang lebih aman,"ujarnya.

Namun demikian, berbagai laporan terkait kesejahteraan anak dan keluarga selama pandemi berlangsung juga perlu mendapatkan perhatian.

"Sebut saja adanya peningkatan stres pada anak dan keluarga, perlakuan yang salah, pernikahan dini, ancaman putus sekolah, serta berbagai hal yang juga mengancam kesehatan dan kesejahteraan anak yang secara umum dialami di negara-negara berkembang," sambung Aman.

Mulai dari pendidikan disiplin hidup bersih sehat, penerapan protokol kesehatan dari rumah hingga ke sekolah, termasuk mempersiapkan kebutuhan penunjang kesehatan anak seperti masker, bekal makanan dan air minum, pembersih tangan, hingga rencana transportasi. Kendati demikian, orang tua juga harus memperhatikan kebutuhan anak.

Bila anak masih sangat memerlukan pendampingan orang tua saat sekolah dan memiliki kondisi komorbid yang dapat meningkatkan risiko sakit parah apabila tertular Covid-19, maka sebaiknya anak belajar dari rumah dulu saja.

Perlu diajarkan juga pada anak dan guru untuk mengenali dan mengetahui gejala awal sakit dan melapor pada guru apabila diri sendiri atau teman ada yang mengalami gejala sakit.

"Pembukaan sekolah pun juga harus melalui sejumlah pertimbangan Dinas Kesehatan dan organisasi profesi kesehatan setempat dengan memperhatikan apakah angka kejadian dan angka kematian Covid-19 di daerah tersebut masih meningkat atau tidak,"tuturnya. []

Berita terkait
Ikatan Dokter Indonesia soal Virus Corona di Wuhan
Penjelasan lengkap Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia tentang virus corona dari China yang menyebar ke seluruh dunia. Penting diketahui semua.
Meredam Kegaduhan, Ikatan Dokter Indonesia tidak Jadi Mencoret Nama Terawan dari Keanggotaan IDI
Ikatan Dokter Indonesia menunda sanksi etik pada dr Terawan, artinya hingga kini dr Terawan masih anggota Ikatan Dokter Indonesia.
Ironi Terawan, Penyelamat Banyak Tokoh yang Malah Dipecat Ikatan Dokter Indonesia
Beberapa tokoh yang pernah diobati oleh Terawan antara lain mantan Wapres Try Sutrisno, Wapres Jusuf Kalla, Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto dan Mahfud MD.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.