Medan - Kapal tanker MT Jag Leela terbakar di galangan milik PT Waruna Shipyard Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara pada Senin, 11 Mei 2020 pukul 08.30 WIB, menimbulkan duka mendalam.
Dalam insiden kebakaran itu, tujuh orang meninggal dunia. Enam merupakan pekerja galangan, dan satu orang lagi adalah juru mudi kapal tanker.
Korban yang meninggal dunia, sebagian besar sudah dalam kondisi gosong. Namun, identitas mereka telah ditemukan tim kepolisian, dan petugas terkait.
Identitas korban meninggal dunia dalam insiden itu adalah:
1. Imam Maulana, 23 tahun, warga Jalan Supartman, Medan
2. Nur Kasim Siregar, 37 tahun, warga Kota Rantang, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang
3. Bahtiar Asmawi Siregar, 28 tahun, warga Kota Rantang, Hamparan Perak, Kabupaten Deli Serdang
4. Iswondo, 46 tahun, warga Jalan Prihatin, Lingkungan 6, Medan
5. Buchari, 34 tahun, warga Jalan Yoong, Kecamatan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan
6. Iwan Setiawan Hasibuan, 32 tahun, warga Kampung Kolam, Lingkungan IX, Kecamatan Medan Belawan
7. Sandi Nova, 24 tahun, warga Lingkungan XIV, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, yang juga juru mudi kapal tanker.
Enam korban ditemukan dari dalam kapal yang apinya telah padam, dan satu orang juru mudi ditemukan di bagian luar kapal tanker.
Humas Basarnas Kota Medan, Sariman Sitorus membenarkan data tersebut saat dimintai konfirmasi pada Selasa, 12 Mei 2020. Menurut dia, data itu didapatnya dari tim gabungan.
"Seluruh korban yang meninggal dunia telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan. Sedangkan untuk proses pemulangan, itu ranahnya pihak kepolisian," kata Sariman.
Untuk penyebab kebakaran, petugas masih bekerja melakukan penyelidikan
Dari insiden itu sebanyak 22 pekerja kapal mengalami luka bakar, di antaranya 10 orang dirawat di Rumah Sakit Komang Makes milik TNI Angkatan Laut, dan 12 orang di PHC Belawan.
"Mereka masih dilakukan perawatan di rumah sakit. Total keseluruhan korbannya ada 29 orang, 22 di rumah sakit dan tujuh meninggal dunia," terangnya.
Camat Medan Belawan, Ahmad SP juga membenarkan adanya tujuh korban meninggal dunia dalam kebakaran kapal tanker tersebut.
"Korban meninggal sementara ada tujuh orang, namun tim masih melakukan pencarian apakah masih ada korban lagi atau tidak. Kita berharap tidak ada korban lagi," ucapnya.
Informasi diperoleh kondisi di dalam kapal tanker, digenangi air bekas memadamkan api dan campuran minyak yang diangkut oleh kapal sehari-harinya.
"Kapal itu kan biasanya membawa minyak, jadi di dalam kapal itu tergenang air dan campuran minyak. Tim masih mencari korban di dalam kapal itu. Tidak ada kesulitan dalam proses pencarian menurut saya," terangnya.
Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Sumatera Utara, Ajun Komisaris Besar Polisi, MP Nainggolan membenarkan adanya korban meninggal dunia dikarenakan terbakarnya kapal tanker di Belawan.
"Iya, ada korban, pekerja yang terbakar, meninggal dunia sebanyak 7 orang. Itu yang kita tangani atau yang sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Medan. Enam korban, keluarganya sudah datang. Kondisi mereka ada yang sudah gosong dan sulit dikenali. Satu orang lagi belum didatangi keluarganya," kata Nainggolan.
Sampai hari ini, pihak Rumah Sakit Bhayangkara masih melakukan pemeriksaan terhadap seluruh jenazah korban kebakaran kapal tanker itu. Penyelidikan dengan cara memakai alat post mortem dan ante mortem.
"Post mortem merupakan data yang ditemukan dari jenazah. Sedangkan ante mortem data semasa almarhum hidup yang diberikan dari keluarga korban, teman ataupun dokter. Misalnya berupa gigi, DNA dan rambut," ungkap Nainggolan.
Nainggolan berharap, agar pihak keluarga yang merasa kehilangan, segera datang ke Rumah Sakit Bhayangkara, Medan.
"Kami hanya menangani yang meninggal, karena ada tim forensik. Sedangkan untuk penyebab kebakaran, petugas masih bekerja melakukan penyelidikan," terangnya.[]
