Hotman Paris Ajak Keluarga Korban Lion Air Tuntut Satu Nyawa Satu Triliun

Pengacara Hotman Paris ajak keluarga korban Lion Air JT 610 tuntut satu nyawa satu triliun rupiah.
Pengacara Hotman Paris Hutapea. (Foto: Instagram/Hotman Paris Hutapea)

Jakarta, (Tagar 2/11/2018) - Pengacara Hotman Paris Hutapea mengunggah dua video di akun Instagramnya. Dua video berisi ajakan pada keluarga korban Lion Air JT 610 untuk menuntut habis-habisan manajemen Lion Air. Menuntut habis-habisan, kalau perlu satu nyawa satu triliun rupiah. 

Dalam video pertama, Hotman Paris menggunakan baju mandi kimono warna biru laut. Ia berdiri dengan latar belakang televisi menyala yang sedang menyiarkan perkembangan kecelakaan Lion Air JT 610. 

Berikut ini pernyataan Hotman Paris pada video pertama tersebut: 

"Kesaksian lima orang teman putri saya yang berangkat dari Denpasar menuju Jakarta dengan pesawat yang kecelakaan tersebut pada hari Minggu sore, harusnya berangkat jam 7, tapi karena alasan teknikal, lima jam delay pesawat tersebut. Bahkan katanya sudah ada keanehan selama di dalam pesawat. Akan tetapi pesawat yang sama besoknya berangkat lagi dan terjadilah kecelakaan.

Keluarga korban siapkan gugatan besar-besaran. Ambulance chaser dari Amerika ke sini siapkan pengacara untuk gugat pabrikan.

Masyarakat Indonesia harus berani, kalau pemerintah tidak tegas. Harusnya dalam minggu ini harus ada tersangka. Tindakan hukum di negara yang sangat mahal harga keadilan."

Pada video kedua Hotman Paris memakai jas, tampak duduk di food court di sebuah pusat perbelanjaan. Sekali lagi ia menyampaikan ajakan pada keluarga korban Lion Air JT 610 untuk melakukan gugatan.

Berikut ini pernyataan Hotman Paris dalam video kedua:

"Kepada para keluarga korban pesawat Lion Air, segera siapkan gugatan perdata ganti rugi materiil dan imateriil. Nyawa manusia tidak ada batasan berapa ganti ruginya. Tidak ada undang-undang yang membatasi jumlah kerugian.

Jangan mau tanda tangani surat pernyataan tidak menuntut hanya misalnya kamu dikasih 100 atau 200 juta hanya sebatas uang pertanggungan asuransi. Jangan mau.

Gugat habis-habisan, karena jiwa, nyawa orang yang kau cintai yang sekarang masih di dasar laut tidak ternilai dengan uang.

Ini pelajaran bagi seluruh bangsa Indonesia untuk melaksanakan tanggung jawab kepada publik.

Gugat semaksimal mungkin, kalau perlu satu nyawa satu triliun." []

Berita terkait
0
Serahkan Alat Dukung Penyandang Disabilitas, Mensos Minta Tingkatkan Kepedulian Terhadap Sesama
Menteri Sosial (Mesos) Tri Rismaharini memuji konsistensi jemaat dan pimpinan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).