Hotel-hotel di California Gunakan Robot untuk Tugas Pelayanan

Dengan sedikit bantuan teknologi tinggi, sebagian hotel di Amerika Serikat (AS) menemukan jalan keluar dengan memakai robot
Robot bernama Pepper, di lobby Hotel Mandarin Oriental di Las Vegas, AS, 15 November 2017 (Foto: voaindonesia.com - AP/John Locher)

Jakarta – Kesulitan sekarang ini dalam mengisi banyak pekerjaan jasa di Amerika Serikat (AS) membuat hotel-hotel harus bersusah payah dalam menyediakan layanan kamar mereka. Dengan sedikit bantuan teknologi tinggi, sebagian hotel di Amerika menemukan jalan keluar. Angelina Bagdasaryan melaporkannya untuk VOA.

Hotel Radisson di Sunnyvale, California, AS, mengalami kekurangan staf karena Covid-19. Salah satu upaya hotel ini untuk mengatasinya adalah mempekerjakan robot Relay. Dan ternyata, kehadiran Relay di hotel itu disambut baik.

Alex Martinez, General Manager Radisson Sunnyvale, mengemukakan, “Ada tamu yang menyukainya, mereka dapat menerima kiriman pesanan dan tidak ada kontak dengan manusia.” Layanan dasar ke kamar yang biasanya ditangani staf hotel kini dilakukan oleh robot-robot semacam itu.

Steve Cousins, CEO dan salah seorang pendiri perusahaan Savioke yang memproduksi robot-robot tersebut, mengatakan, “Ketika Anda menerima kiriman dari robot, Anda tidak mengganggu satu orang pun. Anda tahu, kita kan kadang berpikir – ‘oh, apakah saya harus menelepon petugas resepsionis, atau apakah saya harus mengambilnya sendiri, ya?’ Kadang-kadang, kalau kita merasa mereka mungkin terlalu sibuk, kita mungkin jadi berpikir, ‘well, saya akan menunggu saja, mereka terlalu sibuk, dan akan perlu waktu lama.’ Jadi waktu robot-robot bekerja, mereka datang dengan sangat cepat, biasanya sekitar 5-6 menit. Mereka tidak meminta tip, kita tidak perlu mengenakan baju yang pantas dulu untuk menerimanya, kita tidak menyusahkan siapapun.”

Robot RelayRobot Relay beroperasi di kantor pusat perusahaan Savioke di San Jose, California, AS, 26 Juni 2017 (Foto: voaindonesia.com/AP)

CEO Savioke, Steve Cousins, mengatakan, yang paling sulit adalah mengajari robot-robot itu cara menggunakan elevator. Ia mengemukakan, “Kita harus memanggil orang dari perusahaan elevator dan memodifikasi bangunan agar robot ini dapat bekerja dan ini perlu cukup banyak uang dan waktu. Jadi, apa yang telah kami lakukan belakangan ini adalah kami menambahkan tombol kecil penekan pada robot-robot kami, sehingga robot itu dapat menekan tombol sendiri.”

Cara kerja robot ini cukup mudah. Sensor khusus di robot dapat menentukan tombol yang tepat, menghindari penghalang apa pun yang mungkin merintangi di lantai dan akhirnya robot tiba di tujuannya. Begitu parkir dengan aman di depan pintu kamar, pelanggan menerima pesan bahwa kiriman telah tiba.

Cousins menambahkan, “Kalau kita memiliki robot di tim kita, robot itu tidak perlu pulang. Jadi, robot akan selalu berada di sini, tersedia 24 jam sehari 7 hari seminggu. Kita tidak perlu mengadakan tiga giliran kerja per hari ditambah kerja akhir pekan; robot-robot ini tersedia kapan pun kita memerlukannya. Jadi, para staf menyukai robot itu karena mereka dapat berfokus pada tugas yang harus mereka laksanakan!”

Di California, robot-robot itu bukan hanya memberikan layanan kamar di hotel-hotel dan mengirimkan makanan. Robot-robot itu juga berpatroli di jalan-jalan. Robot polisi pun bekerja di taman-taman di Los Angeles.

Para desainer robot ingin meyakinkan pelanggan bahwa mesin itu tidak akan menggantikan manusia dalam industri.

Robot hanya akan sedikit mempermudah kehidupan dan membuat manusia lebih aman pada waktu keselamatan menjadi perhatian utama (uh/ab)/voaindonesia.com. []

Indonesia Bikin Robot Pelayan Pasien Corona Pertama

Robot Layani Pengunjung Restoran di Irak

Lima Restoran Dunia Gunakan Robot Layani Konsumen

Taman-taman Hiburan di Amerika Kesulitan Cari Karyawan

Berita terkait
Indonesia Bikin Robot Pelayan Pasien Corona Pertama
Indonesia bikin robot pertama yang dipergunakan untuk melayani pasien positif virus corona di ruang isolasi.
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"