Hoaks Pemilu Mewabah, Erick Thohir: Jangan Sampai Seperti Amerika

Hoaks pemilu mewabah, Erick Thohir tak ingin rakyat Indonesia bernasib seperti warga Amerika, terombang-ambing tersesat hoaks.
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (31/1/2019). (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna)

Jakarta, (Tagar 1/2/2019) - Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Erick Thohir merasa prihatin dengan merebaknya konten hoaks di media sosial, yang mengelabui pola pandang warganet. Apalagi, kata Erick, penyebaran berita fitnah justru masif terjadi menjelang Pemilu 2019 yang akan terselenggara pada April mendatang.

“76 hari menuju pemilu saya melihat berita fitnah makin terus ditingkatkan, yang tersebar adalah yang tidak masuk akal. Berita fitnah kan dilarang secara agama. Bahkan dengan berita fitnah, sudah ada yang jadi tersangka, namun ini tetap saja berjalan,” tutur Erick di Posko Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis sore (31/1).

Erick Thohir mengingatkan mala bahaya efek yang ditimbulkan dari berita fitnah, apalagi bila masyarakat terus menerus terpapar tanpa klarifikasi. Menurut dia, hal itu dapat berimas dengan terganggunya kerukunan dan keharmonisan warga negara Indonesia. Padahal, ia menambahkan, pesta demokrasi ini sejatinya hanya berlangsung 5 tahun sekali.

“Ayo dong kita debat pemilu yang bersahabat dan bermartabat. Tidak bisa, ada orang lagi makan tiba-tiba dibilang haram, hanya karena berbeda pilihan pemimpin saja,” ucap mantan bos Inter Milan ini.

Lebih lanjut ia menerangkan, kabar terbaru adalah Partai Solidaritas Indonesia difitnah melalui baliho dan spanduk bertuliskan Hargai Hak-Hak LGBT, lalu Jusuf Kalla yang merupakan ketua dewan masjid pun ikut terkena fitnah dalam kasus lain. Dalam konteks ini, Erick Thohir tak ingin rakyat Indonesia mengalami nasib serupa dengan warga Amerika Serikat yang pada Pemilu tahun 2016 silam, yang kondisinya kadung terombang-ambing sesat oleh informasi hoaks.

“20 berita yang paling popular di sana pada tahun 2016, itu mayoritas berita fitnah. Bayangin lho..,” ucapnya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

“Kalau saya sih percaya, Indonesia tidak dibangun berdasarkan kemunafikan. Hingga kini saya percaya, Indonesia bisa dibangun untuk bersaing dengan negara-negara besar lainnya,” ucapnya optimis.

Baca juga: Prabowo-Sandi Diminta Tinggalkan Strategi Hoaks Setelah Debat

Untuk itu, ia mengajak kepada seluruh elemen masyarakat Indonesia, dan insan pers nasional untuk bersama-sama kompak dalam memerangi hoaks. Menurut dia, bermacam tudingan fitnah yang merebak di medsos saat ini sudah tidak bisa lagi ditoleransi, baik secara agama, maupun secara undang-undang. “Berita fitnah sudah menyalahi aturan,” tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Komunikasi Politik TKN Jokowi-Ma’ruf, Usman Kansong mengatakan untuk meredam penyebaran informasi sesat pihaknya menginisiasi pembentukan tim tangkal hoaks bukan serta merta untuk tujuan pemilu semata.

“Untuk tujuan jangka panjang, yaitu untuk keutuhan NKRI karena hoaks itu dampaknya dapat menimbulkan terputusnya silaturahim, perpecahan, yang kemudian bisa menjadi seperti Syria,” tuturnya.

Rencananya, setiap Kamis, TKN akan menyampaikan isu hoaks mingguan yang ada di linimasa. Untuk itu, pihaknya akan melibatkan media massa untuk menggerus hoaks dan memberikan informasi akurat bagi publik.

“Dengan kerisauan, TKN menciptakan gerakan anti fitnah ini. Selanjutnya akan kami sampaikan hoaks dalam sepekan ini apa saja, dan apa yang betul juga akan kita sampaikan. Dasar penilaian cukup sederhana. TKN akan melakukan pemeriksaan ke media mainstream, bukan melalui medsos,” jelasnya.

Terkait dengan isu negatif yang menyerang incumbent, Usman menyebut warga Jawa Barat saat ini makin banyak yang terpapar hoaks, dan sudah sulit membedakan antara berita asli dengan berita hoaks.

“Di antaranya dalam konten hoaks komunis-PKI, hoaks kriminalisasi ulama, hoaks TKA (asing-aseng), hoaks pengangguran dan harga mahal, hoaks utang luar negeri. Maka itu setiap Kamis akan kami publikasi konten-konten hoaks yang tersebar di media sosial,” pungkasnya. []

Berita terkait
0
UI Promosikan Stanislaus Riyanta Jadi Doktor di Bidang Ilmu Administrasi
Universitas Indonesia promosikan Stanislaus Riyanta menjadi doktor di bidang Ilmu Administrasi dengan disertasinya.