Prabowo-Sandi Diminta Tinggalkan Strategi Hoaks Setelah Debat

Prabowo Subianto-Sandiaga Uno diharapkan meninggalkan strategi hoaks yang terbukti gagal menaikkan elektabilitas.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) didampingi calon Wakil Presiden Sandiaga Uno (kanan) menyampaikan pidato kebangsaan di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (14/1/2019). Prabowo-Sandiaga menyampaikan pidato kebangsaan dengan tema "Indonesia Menang" yang merupakan tagline visi dan misinya. (Foto: Antara/Galih Pradipta)

Jakarta, (Tagar 17/1/2019) - Pasangan Capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, melalui forum Debat Capres-Cawapres yang diselenggarakan KPU di Jakarta, Kamis malam, diharapkan dapat meninggalkan strategi hoaks yang terbukti gagal menaikkan elektabilitas.

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris, mengatakan hal itu di Jakarta, Kamis (17/1), menanggapi hasil survei dari Charta Politika yang dipublikasi di Jakarta, Rabu (16/1).

Mengutip Kantor Berita Antara, Charles mengatakan strategi hoaks yang dibangun pasangan capres-cawapres nomor urut 02, telah terbukti gagal menaikkan elektabilitasnya, dan bahkan merusak kehidupan masyarakat. Prabowo-Sandi, diimbau untuk memulai kampanye positif dengan menampilkan gagasan, program, dan rekam jejak bersama pasangan Capres-cawapres nomor urut 01, Joko Widodo-Ma ruf Amin.

Anggota Komisi I DPR RI ini menjelaskan, hasil survei dari Charta Politika yang dipublikasi di Jakarta, Rabu (16/1), menyimpulkan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02, elektabilitasnya mengalami stagnan pada Oktober 2018 hingga Januari 2019.

Hasil survei Charta Politika menyimpulkan, elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 02, pada Desember 2018 adalah 35,5 persen dan pada Januari 2019 turun menjadi 34,1 persen.

"Ini menunjukkan bahwa strategi hoaks yang dilakukan pasangan calon 02 tidak memiliki dampak elektoral. Strategi hoaks tersebut bukan saja gagal menurunkan elektabilitas pasangan capres-cawapres lainnya, yakni Jokowi-Ma'ruf, yang tetap bertahan pada angka 53,2 persen, tapi juga gagal menaikkan elektabilitasnya sendiri," katanya.

Caleg PDI Perjuangan untuk DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta III ini menambahkan, pasangan capres-cawapres nomor urut 02 ini terus memproduksi hoaks, meskipun telah beberapa kali dibantah karena tidak benar. Charles mencontohkan, soal selang cuci darah di RSCM yang digunakan oleh 40 pasien berbeda, sudah dibanteh oleh manajemen RSCM.

Menurut Charles, masyarakat Indonesia saat ini sudah cerdas untuk memilah informasi sehingga apa yang dilalukan pasangan calon nomor urut 02, tidak menggoyahkan pilihan masyarakat. "Pasangan calon nomor urut 02 sebaiknya menghentikan strategi hoaks, karena telah terbukti tidak menguntungkan dan memiliki dampak dapat merusak persatuan bangsa," katanya. []

Berita terkait