Hitam Putih Kehidupan Buruh Migran

Hitam putih kehidupan buruh migran. Bekerja di negeri orang tak selalu menyenangkan. Ada saatnya kekelaman yang didapatkan.
Hitam Putih Kehidupan Buruh Migran | Banyak buruh migran mengalami tindak kekerasan, dan ujungnya menjadi korban perdagangan wanita di negeri orang.(Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Jakarta, (Tagar 6/7/2018) - Desakan ekonomi hingga kekerasan di lingkungan keluarga kerap menjadi alasan bagi para perempuan Indonesia pergi ke luar negeri untuk bekerja. Mereka kemudian disebut buruh migran.

Mereka pergi jauh ke negeri orang untuk mencari kehidupan baru, harapan mampu mengubah nasib. Sebagian tergiur cerita-cerita keberhasilan bekerja di luar negeri yang menjanjikan kehidupan layak berkecukupan. Namun sayangnya tidak semua punya bekal pendidikan memadai untuk menunjang mimpinya mengubah kehidupan.

Warta Kelam Buruh Migran(Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Para Migran bisa dilihat di penampungan (shelter) Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia. Banyaknya wanita berbagai usia ditampung di tempat itu.

Warta Kelam Buruh Migran (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Fungsi penampungan di KBRI itu memang diperuntukkan bagi WNI atau TKI yang sedang ada masalah atau sedang dalam proses penyelesaian masalah.

Warta Kelam Buruh Migran (Foto: Antara/Muhammad Adimaja).

Catatan seorang buruh migran. Bagi mereka pendidikan yang minim dan kurangnya keterampilan, membuat mereka gampang ditipu. Karena sebagian dari mereka hanya tamatan sekolah dasar (SD).

Warta Kelam Buruh Migran (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Sebagian Tenaga Kerja Wanita (TKW) yang masuk ke wilayah Malaysia tanpa dokumen lengkap, sehingga tertangkap oleh petugas imigrasi Malaysia.

Warta Kelam Buruh Migran (Foto: Antara/Muhammad Adimaja)

Sebuah penampungan buruh di Malaysia. Pada akhirnya harus ada kesadaran bahwa tidak selamanya bekerja di luar negeri bisa mengubah nasib dengan seketika.

Warta Kelam Buruh Migran (Foto: Antara/Muhmmad Adijama)

Seorang buruh migran, menunjukkan foto dirinya dengan keluarganya. (gil)

Berita terkait