Hingar-bingar Pilpres 2024, PDPI Munculkan Sejumlah Nama Capres dan Cawapres

Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menanggapi isu soal PDIP menurunkan beberapa calon capres dan cawapres untuk tahun Pilpres 2024.
Prabowo Subianto dan Puan Maharani. (Foto: Tagar/Politik)

Jakarta – Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando Emas menanggapi isu soal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menurunkan beberapa calon capres dan cawapres untuk tahun Pilpres 2024 mendatang, seperti Puan Maharani, Ganjar Pranowo, dan Tri Rismaharini, atau kader-kader yang lain.

Sementara Partai Gerindra sudah mantap untuk menurunkan Prabowo Subianto kembali untuk menjadi Capres atau Cawapres 2024 nanti. Namun, kedua partai tersebut masih mengkalkulasikan apakah sudah memungkinkan untuk diusung untuk berkoalisi dengan PDIP karena pastinya semua partai politik akan memunculkan calon yang berpotensi untuk menang.

“Masing-masing partai punya strategi lah dalam kepentingan mereka meraih kekuasaan itu,” ujar Fernando Emas saat wawancara di Youtube Tagar TV pada Kamis, 4 November 2021.


Cuma kita berharap calon presiden yang diusung itu adalah yang diinginkan masyarakat bukan sekedar popularitas tetapi bagaimana mereka benar-benar mampu sebagai seorang pemimpin yang diharapkan.


Fernando EmasFernando Emas saat diwawancarai Siti Afifiyah di kanal YouTube Tagar TV. (Foto: Tagar/Syva)

PDIP mempunyai hubungan kedekatan dengan Andika Perkasa, Staff TNI Angkatan Darat meskipun melalui mertua dari Hendropriyono, Kepala Badan Intelijen Negara Pertama. 

Dengan kemenangan Partai PDIP, Megawati jelas mengatakan bahwa ia tidak mau memimpin hanya sekedar satu periode saja, namun ada keinginan untuk periode-periode selanjutnya.

“Dengan diangkatnya Pak Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI ini kan saya melihat ada kemungkinan-kemungkinan lain yang dibuat PDIP untuk kepentingan 2024 yang akan datang. Kita tidak bisa pungkiri bahwa nama Pak Andika ini sudah muncul diberbagai survei,” ujar Fernando Emas.

Jika nanti diputuskan Prabowo menjadi capres 2024 dan Puan Maharani sebagai cawapresnya bisa saja ini adalah sebuah strategi selama satu periode untuk menyiapkan Puan sebagai capres pada periode berikutnya. Walaupun banyak masyarakat yang memberikan aspirasi, yang menentukan siapa yang akan diusungkan adalah tetap partai politik itu sendiri.

“Cuma kita berharap calon presiden yang diusung itu adalah yang diinginkan masyarakat, bukan sekedar popularitas tetapi, bagaimana mereka benar-benar mampu sebagai seorang pemimpin yang diharapkan dikehendaki dan berpihak kepada masyarakat,” ucapnya.

Fernando Emas juga mengatakan bahwa di media sosial PDIP telah mengungkapkan hal-hal tersebut. Namun, mereka kecewa ketika Ganjar menjadi capres ataupun cawapres di 2024. Tetapi, menurutnya Ganjar memiliki langkah-langkah tersendiri. Karena masyarakat yang membutuhkan dia cukup tinggi.

Berdasarkan hasil lembaga survei, ternyata Ganjar telah mampu mengimbangi elektabilitas Jokowi. Menurut Fernando Emas, Ganjar akan mampu melewati Prabowo di waktu yang akan datang.

(Syva Tri Ananda)

Berita terkait
Respons Pengamat Soal Sikap PDIP Kepada Ganjar Pranowo
Direktur RPI Fernando Emas menilai para petinggi-petinggi PDIP selain Megawati sangat berlebihan dalam menyikapi relawan Ganjar Pranowo.
Survei SMRC Tunjukkan Suara PDIP dan Gerindra Turun
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan perolehan suara PDI Perjuangan dan Gerindra cenderung menurun
Melihat Kharisma PDIP Setelah Megawati Tidak Memimpin
Direktur Eksekutif IPR Ujang Komarudin mengatakan nampaknya regenerasi tidak berjalan dalam organisasi PDIP apalagi saat Megawati mempimpin.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)