Magelang - Langkah antisipasi dilakukan Balai Konservasi Borobudur (BKB) menyikapi status Siaga Merapi. Stupa dan lantai Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, ditutup menggunakan pelindung sejenis terpal plastik tahan air.
Penutupan memakai tarpaulin ini dilakukan secara bertahap sejak Selasa, 10 November 2020. Upaya ini sebagai pencegahan batuan candi apabila nanti terjadi erupsi Merapi yang memungkinkan membawa abu vulkanik.
Kepala BKB Wiwit Kasiyati mengungkapkan ada sebanyak 32 stupa yang ditutup menggunakan terpal.
"Kami, Balai Konservasi Borobudur, melakukan penutupan stupa teras belakang sejumlah 32 stupa dan lantai lorong satu mengelilingi. Semua sudah kami gelar cover," kata Wiwit, Kamis, 12 November 2020.
Menurutnya, penutupan stupa dan lantai candi ini tidak dilakukan di seluruh bagian candi. Sementara ini, penutupan hanya dilakukan pada stupa di lantai delapan dan bagian lantai di lantai satu.
"Untuk yang lantai, kami gelar cover, sedangkan stupa di teras delapan kami tutup sejumlah 32. Jadi tidak semuanya, kalau bahasa Jawa-nya itu nyicil (bertahap) ya, kami nyicil menutup stupa tersebut dan lantai lorong 1," terang Wiwit.
Meski demikian, BKB juga sudah menyiapkan tutup dan cover untuk seluruh stupa dan lantai candi jika sewaktu-waktu terjadi erupsi Merapi.
"Jadi kalau erupsi merapi benar benar terjadi dan debunya mengarah ke Magelang, kami segera melakukan tindakan menutup stupa yang lainnya," katanya.
Baca juga:
- Polda Jateng Siapkan Tenda dan Bed untuk Pengungsi Merapi
- Jumlah Pengungsi Merapi di Magelang Terus Bertambah
- Di Balik Batalnya Rapid Test Pengungsi Merapi di Boyolali
Menurut Wiwit, penutupan stupa candi ini bukan sekali ini dilakukan. Pada erupsi Gunung Merapi sebelumnya, BKB juga melakukan hal serupa. Tujuannya untuk menjaga batuan candi sehingga tidak rusak terkena material abu vulkanik.
"Jadi maksud kami melakukan penutupan ini adalah sebagai tindakan preventif karena sudah ada informasi dari BPPTKG bahwa gunung merapi akan terjadi erupsi lagi, tapi kami belum tahu kapannya," tuturnya.
Seperti diketahui, BPPPTKG mengeluarkan informasi terkait peningkatan aktivitas Gunung Merapi selama beberapa waktu terakhir. Peningkata aktivitas ini diikuti dengan peningkatan status kewaspadaan dari sebelumnya Waspada atau level II menjadi Siaga atau level III. []