Himasil Lhokseumawe Galang Dana Kebakaran Pesantren

Himasil Lhokseumawe melakukan aksi galang dana untuk korban musibah kebakaran Pesantren Al-Waliyah Darussalam, Aceh Selatan.
Mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi Himasil di Lhokseumawe melakukan aksi penggalangan dana untuk korban kebakaran di Pesantren Labuhan Haji, Aceh Selatan Sabtu 14 Desember 2019. (Foto: Tagar/Khairuman).

Singkil - Sejumlah Mahasiswa Aceh Singkil yang tergabung dalam Organisasi Himpunan Mahasiswa Aceh Singkil (Himasil) di Lhokseumawe melakukan aksi galang dana untuk korban musibah kebakaran Pesantren Al-Waliyah Darussalam, Aceh Selatan.

Koordinator aksi galang dana Pariadi mengatakan kegiatan penggalangan dana salah satu bentuk kepedulian sosial terhadap saudara-saudara yang terkena musibah kebakaran di pondok pesantren di Labuyan Haji, Aceh Selatan yang menghanguskan sekitar 80 bilik dan kitab belajar santri lainnya.

"Kami dari Himasil ikut serta untuk membantu, karena kami tahu bagaimana rasanya jika musibah kebakaran terjadi," ujarnya.

Dia mengatakan penggalangan dana juga dilakukan oleh Ikatan Mahasiswa Aceh Selatan, Nagan Raya, Abdya dan bekerjasama dengan Himasil Lhokseumawe.

ami dari Himasil ikut serta untuk membantu, karena kami tahu bagaimana rasanya jika musibah kebakaran terjadi.

Ketua Umum Himasil, Muhammad Zikran mengatakan setelah dana terkumpul akan langsung kita serahkan ke pondok pesantren Al-Waliyah Dasrussalam Labuhan Haji.

"Bantuan akan diserahkan berbentuk barang kebutuhan Santri dan sejumlah uang tunai untuk meringankan musibah yang melanda saudara dan saudari kita, yang sedang menuntut ilmu agama," ujarnya.

Sebelumnya pimpinan Pondok Pesantren Darussalam, Abi Hidayat, Senin 9 Desember 2019 di Labuhan Haji, Aceh Selatan, mengatakan kebakaran yang terjadi sekitar pukul 02.12 WIB pagi itu telah menghanguskan sebanyak 50 bangunan bilik santri dengan jumlah kamar mencapai 100 rangkang.

Abi mengatakan, kebakaran diduga akibat konslet listrik dan akibat bangunan terbuat dari kayu yang sudah tua, api dengan cepat menjalar hingga melahap habis bangunan. Terlebih, atap bangunannya yang terbuat dari daun rumbia.

Sementara saat kejadian, katanya, para santri sedang beristirahat dalam kamar masing-masing. Namun disaat mengetahui kebakaran, semua santri langsung keluar dan meninggalkan rangkang.[]

Berita terkait
Dugaan Korupsi Rp 21 M di Aceh Singkil Mangkrak
Kejaksaan Tinggi Aceh diminta mengambil alih kasus dugaan korupsi jalan Singkil-Teluk Rumbia senilai Rp 21 miliar.
Pesona Warna-warni Pantai Jangka di Aceh
Objek wisata ini memiliki jarak sekitar 16 kilometer dari pusat ibu kota Bireuen, Aceh
Tanah Retak, Melihat Memori Tsunami Aceh
Puluhan foto berjajar rapi dalam bingkai warna hitam di sebuah sudut ruangan Museum Tsunami Aceh, Kota Banda Aceh, Aceh.