Hewan Liar Misterius Serang Ternak Warga di Gunungkidul

Hewan ternak milik warga di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul mendapat teror dan serangan dari hewan liar misterius.
Hewan ternak warga yang diserang hewan liar misterius di Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Kamis 1 Agustus 2019.(Tagar/Hidayat)

Gunungkidul - Kawanan hewan ternak milik warga di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul mendapat teror dan serangan dari hewan liar misterius mirip anjing. Dalam dua minggu terakhir, setidaknya dua kambing menjadi korban penyerangan.

Siti Fatimah, warga RT 1 RW 7, Dusun Kemorosari II, Desa Piyaman, Kecamatan Wonosari, mengatakan serangan hewan liar terhadap ternaknya diketahui pada Kamis, 1 Agustus 2019 sekitar pukul 03.00.

Ususnya sudah keluar, tapi belum mati,

Waktu itu, perempuan 26 tahun ini mengaku mendengar suara gaduh dari arah kandang. Saat dilakukan pengecekan, satu ekor kambing miliknya yang masih berumur satu tahun ditemukan terluka dan mengalami sobek di bagian perut.

"Ususnya sudah keluar, tapi belum mati," kata dia kepada Tagar, ditemui di rumahnya pada Kamis, 1 Agustus 2019.

Dalam pengakuannya, Siti sempat melihat 2 ekor hewan liar yang mirip anjing berlari cukup kencang meninggalkan area kandang. Ia lalu langsung memberitahukan kejadian itu kepada para tetangganya melalui WhatsApp Grup (WAG).

"Supaya tetangga lebih waspada saja," kata dia.

Lantaran melihat kondisi hewan ternak miliknya yang sudah tidak memungkinkan untuk hidup, kambing korban penyerangan itu pun akhirnya disembelih.

"Kemarin ditawar Rp 500 ribu. Sekarang mau dikubur saja," tuturnya.

Milik paman kemarin kambingnya juga digigit bagian ekornya.

Serangan hewan liar ke ternak ini, menurut Siti merupakan kejadian untuk kedua kalinya. Sebelum itu, sekitar seminggu yang lalu, kambing milik paman yang berdomisili di RT 5 RW 7, Dusun Kemorosari II, Desa Piyaman juga diserang.

"Milik paman kemarin kambingnya juga digigit bagian ekornya, masih hidup sampai sekarang ternaknya," kata Siti.

Mengatasi aksi teror dan penyerangan oleh gerombolan hewan liar terus berlanjut, warga setempat bersepakat menggiatkan kegiatan ronda malam. Beberapa warga juga memutuskan memperbaiki dan memperkokoh kondisi kandang ternak agar tak mudah dimasuki hewan peneror.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnubroto mengatakan, memang pihaknya telah mendapatkan laporan 2 kali serangan hewan liar terhadap ternak warga.

"Tahun ini laporannya ada 2. Hari ini dan juga, 26 Juli 2019," katanya.

Belum tahu apakah yang menyerang itu anjing atau apa.

Hingga saat ini, lanjut Bambang, pihaknya masih belum bisa memastikan hewan liar jenis apa yang menyerang dan meneror binatang ternak warga.

"Meski sudah ada hewan ternak yang menjadi korban, tapi siapa yang menyerang itu sampai saat ini masih belum bisa dipastikan. Belum tahu apakah yang menyerang itu anjing atau apa," katanya.

Bambang hanya bisa memberikan imbauan agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama di malam hari untuk menekan kembali terjadinya serangan.

"Supaya ronda itu digiatkan," ujar dia.

Baca juga:

Berita terkait
0
Ini Alasan Mengapa Pemekaran Provinsi Papua Harus Dilakukan
Mantan Kapolri ini menyebut pemekaran wilayah sebenarnya bukan hal baru di Indonesia.