Hetifah Sjaifudian: Adanya Penyebaran Hepatitis, PTM Boleh Asal Kantin Tutup

Setelah pandemi Covid-19 berangsur melandai, dunia kembali digegerkan dengan merebaknya virus hepatitis. Simak ulasannya sebagai berikut.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. (Foto: Tagar/DPR RI)

TAGAR.id, Jakarta - Setelah pandemi Covid-19 berangsur melandai, dunia kembali digegerkan dengan merebaknya virus hepatitis. Indonesia menjadi salah satu negara yang terjangkit. Hingga 9 Mei 2022, tercatat Indonesia memiliki 15 kasus hepatitis akut dengan mayoritas korban adalah anak usia 1-6 tahun. Penyakit ini telah menyebar ke 5 provinsi di Indonesia dan memakan 5 korban jiwa.

Timbul kekhawatiran di masyarakat mengingat hepatitis banyak menyerang anak dan beriringan dengan masuknya sekolah paska libur panjang Lebaran


Saya berharap pemerintah menggalakkan vaksin ini lebih massif. Agar tercipta kekebalan jangka panjang.


Di sisi lain, Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sudah mendesak dilakukan guna mengejar ketertinggalan learning loss selama Covid-19. Melihat hal itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian memahami kekhawatiran orang tua terhadap pemberlakuan PTM.

“Tentu hal ini menjadi kekhawatiran bagi kita semua, apalagi orang tua yang anaknya mulai masuk sekolah. Aspek kehati-hatian harus ditingkatkan, namun tidak perlu panik. Sejauh ini, diketahui bahwa secara umum penularan hepatitis melalui oral bukan udara seperti Covid-19," katanya melalui keterangan pers yang diterima Parlementaria, baru-baru ini.

Penularan hepatitis diduga melalui tangan, air, makanan, hingga alat makan. Sehingga, PTM masih dapat dilaksanakan selama kebersihan makan dan minum anak terjaga

Hetifah desak Kemendikbudristek lakukan langkah penanggulangan dengan mengeluarkan surat edaran. “Kemenkes telah mengeluarkan surat edaran, namun untuk khalayak umum. Oleh karena itu, saya mendesak Kemendikbudristek agar turut mengeluarkan surat edaran langkah pencegahan virus hepatitis khususnya di lingkungan sekolah. Misalnya, sementara waktu, kantin wajib tutup, pelajar wajib bawa bekal, protokol kesehatan seperti cuci tangan dan memakai masker juga harus tetap dilaksanakan di lingkungan sekolah,” lanjut Hetifah.

Selain itu, Hetifah juga berharap vaksinasi hepatitis semakin digalakkan, walau vaksin hepatitis telah diwajibkan bagi bayi Indonesia, cakupannya belum maksimal. 

"Saya berharap pemerintah menggalakkan vaksin ini lebih massif. Agar tercipta kekebalan jangka panjang,” tambah politisi Partai Golkar tersebut sembari mengatakan berencana untuk segera melakukan pembahasan ini di DPR RI bersama Kemendikbudristek. []

Berita terkait
Pemerintah-DPR Sepakat Revisi UU Kedokteran, Sutan: Proses Legislasi Harus By Evidence Bukan By Accident
Wakil Ketua DPD Sultan B Najamudin mengaku prihatin dengan proses pembentukan perundang-undangan pemerintah dan DPR yang cenderung subjektif.
Anggota Partai Republik Kecam Partai Demokrat di DPR Amerika
Faksi Republik di DPR AS bertekad terus minta jawaban dari pemerintahan Biden tentang cara mengatasi keamanan di perbatasan selatan Amerika
Puan Maharani: DPR RI Masuki Masa Reses
Ketua DPR RI Puan Maharani memberikan apresiasi kepada seluruh anggota DPR RI karena telah menjalankan tugasnya secara optimal.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.