Jakarta - Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, manuver politik tiga periode berpotensi kembali ke era Orde Baru (Orba).
Ia meyakini kepempimpinan Jokowi juga ingin dikenang sebagai pemimpin seperti Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat masa jabatannya berakhir.
"Janganlah buat Indonesia mundur puluhan tahun dengan memaksakan rencana presiden tiga periode. Bukan presiden yang membawa Indonesia kembali ke masa kelam seperti di Orde Baru, saat belum ada pembatasan masa jabatan presiden maksimal dua periode," ujar Herzaky, Senin, 21 Juni 2021.
Dia menjelaskan, dari pihak Istana pun sudah menegaskan kalau Jokowi menolak wacana presiden tiga periode. Karena itu, Herzaky meminta supaya relawan-relawan semacam itu, lebih baik fokus pada penanganan Covid-19 dan membantu masyarakat yang tengah bangkit dari keterpurukan akibat dihantam pandemi.
"Stop-lah bermanuver politik, fokus bantu rakyat saja. Mari kita bantu Bapak Presiden Joko Widodo menangani pandemi covid-19 dan krisis ekonomi saat ini. Jangan malah menghina rakyat Indonesia dengan wacana Jokowi tiga periode apalagi dengan lelucon tidak lucu Jokowi-Prabowo," kata Politisi Demokrat ini.
"Bukan presiden yang membawa Indonesia kembali ke masa kelam seperti di Orde Baru, saat belum ada pembatasan masa jabatan presiden maksimal dua periode," kata Herzaky.
Mari kita bantu Bapak Presiden Joko Widodo menangani pandemi covid-19.
Ia juga mengkritisi soal inisiatif relawan Jokowi membentuk sebuah seknas dukungan maju kembali di 2024 bersama Prabowo. Menurutnya, Indonesia itu semata-mata bukan hanya Jokowi dan Prabowo saja.
"Seakan-akan tanpa Jokowi dan Prabowo, Indonesia tidak akan bisa maju dan menjadi lebih baik," ujarnya. []
Baca Juga: Guntur Romli: Pengusul Jokowi 3 Periode Pengkhianat Reformasi