Jakarta - Tim Pemburu Preman (TPP) Jakarta Barat mengamankan belasan pemuda hendak tawuran di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu, 1 November 2020 dini hari. Sebelum ditangkap, belasan remaja ini sempat kocar-kacir menghindari petugas.
Kepala Satuan Samapta Polres Metro Jakarta Barat AKBP, Agus Rizal mengatakan, dari tangan para pemuda itu, polisi mengamankan lima celurit dan satu stik golf yang diduga akan digunakan untuk tawuran.
Selain itu, polisi juga turut menyita delapan motor milik para pemuda yang rencananya akan digunakan untuk berkeliling mencari musuh. Saat ditangkap, kawula muda ini lari terbirit-birit menghindari anggota yang melakukan penyisiran.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat Kompol Teuku Arsya Khadafi mengatakan, para pemuda yang diamankan saat ini masih dimintai keterangan oleh penyidik.
“Ngakunya mereka selalu nongkrong hingga larut malam,” kata Arsya dilansir NTMC Polri.
Arsya menyebut, apa yang dilakukan pemuda itu, seperti membawa senjata tajam dan nongkrong akan menjadi pemicu tawuran yang sering terjadi di wilayah tersebut. “Kami masih dalami soal itu,15 pemuda yang diamankan sedang dimintai keterangan,” tandasnya.
Kejadian kumpul kebo yang berpotensi tawuran juga terjadi di wilayah hukum Polres Metro Jakarta Barat awal Oktober 2020 lalu. Sedikitnya 12 polisi berpakaian preman dikira bandar narkoba oleh sekelompok remaja yang sedang kumpul kebo.
Tanpa ragu, kawula muda ibukota itu nekat meminta narkoba kepada polisi yang sedang menggelar Operasi Yustisi.
Operasi yang dilakukan oleh jajaran Polsek Palmerah bersama TNI serta Satpol PP itu digelar Rabu 30 September 2020 malam dekat Kota Bambu Boncos, Jakarta Barat.
Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto membenarkan hal itu. Sebanyak 12 personil berpakaian preman itu, dia tugaskan mendatangi lokasi untuk memberikan himbauan kepada warga agar mentaati protokol kesehatan.
“Seperti biasa kami imbau warga jangan kumpul-kumpul, lalu kami minta mereka membubarkan diri,” ucap Kompol Supriyanto, dijumpai wartawan, Kamis, 1 Oktober 2020.
Saat diimbau untuk tidak berkerumun, kata Supriyanto, sebagian anak muda itu malah menghampiri tim gabungan yang berpakaian preman karena dikira bandar narkoba.
“Iya, jadi anak muda yang kumpul ini malah menanyakan narkoba,” sebut Kompol Supriyanto.
Mendengar kalimat itu, tim gabungan langsung melakukan tindakan tegas dengan meminta mereka untuk bubar. Menyadari yang datang adalah polisi, kawanan remaja ini berhamburan melarikan diri ke tanah kosong dan gang sempit yang gelap.
“Setelah mereka bubar, lalu kami periksa lokasi tersebut dan ditemukan sabu seberat lima gram dan alat hisap,” jelas Supriyanto.[]