Sleman - Nomor telpon genggam milik Kapolsek Bulaksumur Komisaris Polisi (Kompol) Sugiyarto dibajak oleh pelaku tidak bertanggung jawab. Pelaku menghubungi sejumlah orang di kontaknya meminta untuk mengirim uang via transfer rekening.
Kapolsek Bulaksumur Kompol Sugiyarto mengungkapkan bahwa pelaku melancarkan aksinya melalui pesan WhatsApp. Akibat perbuatan pelaku, dirinya merasa dirugikan atas pembajakan tersebut.
Sugiyarto pada kepada wartawan, Kamis, 10 September 2020, menceritakan, handphone miliknya mengalami gangguan teknis sekitar dua bulan lalu. Aplikasi WhatsApp dan telpon selulernya tidak dapat digunakan untuk berkomunikasi. "Kejadiannya sudah dua bulan lalu. Handphone saya kala itu tiba-tiba nge-blank, ternyata dibajak orang," katanya.
Kompol Sugiyarto menambahkan, pelaku telah membajak nomor 081328750157. Saat itu, pelaku meminta tolong agar kerabat kapolsek mentransfer uang dengan janji akan mengembalikannya.
Saya tidak merasa minjam uang kepada siapapun. Saat itu kerabat saya bilang bahwa nomor saya telah dibajak oleh orang tidak bertanggung jawab.
Mengetahui hal itu, lanjut Kompol Sugiyarto, salah satu kerabatnya tidak langsung percaya begitu saja dan langsung menanyakan hal itu kepada yang bersangkutan. "Saya tidak merasa minjam uang kepada siapapun. Saat itu kerabat saya bilang bahwa nomor saya telah dibajak oleh orang tidak bertanggung jawab," ucapnya.
Menurutnya, modus pelaku pembajakan yang menyeret dirinya yakni meminta tolong pinjaman sejumlah uang dengan cara ditransfer. Pesan tersebut dikirimkan melalui pesan WhatsApp. "Alhamdulillah atas kejadian itu, tidak ada yang menjadi korban karena belum memberikan sejumlah uang," ungkap Kompol Sugiyarto.
Atas peristiwa itu, Kompol Sugiyarto mengimbau agar masyarakat berhati-hati jika mendapatkan pesan dari seseorang yang meminta transfer uang. Bahkan meskipun nomor orang itu ada di dalam kontak handphone, tetap harus waspada dan terlebih dahulu melakukan kroscek. "Kalau ada yang mencurigakan langsung dikroscek saja. Jangan asal percaya karena siapa pun bisa menjadi korban," katanya. []