Hati-Hati, Ada Kelompok yang Gunakan Isu SARA

Kasus di Myanmar digoreng dengan membenturkan agama Islam dan Budha. Upaya-upaya ini harus diwaspadai karena isu SARA itu sangat rentan di masyarakat kita.”
Stop SARA

Jakarta, (Tagar 13/9/2017) – Pengamat intelijen Marsda (Purn) Prayitno Ramelan mengatakan harus tetap diwaspadai gerakan kelompok tertentu yang menggunakan isu suku, agama, dan ras (SARA) untuk menggoyahkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Tidak hanya peristiwa di dalam negeri seperti Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu, sekarang pun kasus kemanusiaan di Myanmar juga digoreng dengan membenturkan agama Islam dan Budha. Upaya-upaya ini harus diwaspadai karena isu SARA itu sangat rentan di masyarakat kita,” papar Prayitno Ramelan di Jakarta melalui siaran pers yang diterima tagar.id, Rabu (13/9).

Menurut Pray, panggilan akrab Prayitno Ramelan, apa yang terjadi di  Myanmar itu sebenarnya bukan konflik agama, tapi konflik kemanusiaan yang dilandasi politik dan ekonomi. Juga karena sistem demokrasi yang belum berjalan. Karena itu, sangat tidak relevan bila kasus itu justru digunakan kelompok-kelompok tertentu untuk mengganggu stabilitas keamanan di dalam negeri.

Ia menguraikan, apa yang terjadi di Indonesia merupakan imbas dari peristiwa 411, 211, dan Pilkada DKI Jakarta, dimana kelompok Islam dianggap menang sehingga mereka terus butuh momentum.

“Kebetulan kasus Rohingya itu ada benturan antara agama Islam dan Budha, sehingga faktanya isu kemanusiaan tapi digeser menjadi isu agama. Tujuannya untuk solidaritas menggerakkan massa. Apalagi ini solidaritas Islam, pasti ribuan orang yang turun seperti kasus Al Maidah,” tukas Pray.

Dari fakta itu, Pray mengajak seluruh anak bangsa untuk berpikir jernih mencermati kondisi yang terjadi akhir-akhir ini. Apalagi pemerintah Indonesia sudah melakukan langkah terbaik untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Myanmar. (gie)

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.