Hasil Rapid Test dan Penutupan Pasar Bantul

Sebanyak 700 pedagang di Pasar Bantul menjalani rapid test. Ada yang reaktif dan untuk sementara pasar akan ditutup untuk penyemprotan disinfektan.
Pelaksanaan rapid test di Pasar Bantul yang digelar oleh Dinkes Bantul. (Foto: Istimewa)

Bantul - Sebanyak 700 pedagang di Pasar Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjalani rapid test pada 24 hingga 25 Juni 2020. Hasilnya ada 12 pegadang dinyatakan reaktif. Alhasil 12 orang tersebut diharuskan menjalani test swab Polymerase Chain Reaction (PCR) di rumah sakit lapangan khusus Covid-19 (RSLKC) Bambanglipuro, Bantul.

Juru Bicara Penanganan Covid-19 Sri Wahyu Joko Santosa atau Oki membenarkan hal tersebut. "Jadi pada pemeriksaan pertama 24 Juni dengan jumlah peserta 250 terdapat 2 peserta yang reaktif, lalu pada 25 Juni kami lakukan tes lagi dengan jumlah peserta 201 dan yang reaktif 10 orang. Jadi total reaktif di Pasar Bantul 12 orang," katanya ketika dihubungi pada Jumat 26 Juni 2020.

Dia mengatakan, pada 22 Senin 2020, pihaknya juga melaksanakan rapid test di toko retail grosir daerah Kecamatan Piyungan. "Tapi dari 38 peserta tidak ada yang rekatif. Ditemukan reaktif baru di Pasar Bantul," ungkapnya.

Ia mengatakan bahwa rapid test bukan penentu bahwa yang bersangkutan terpapar oleh Covid-19. Jadi untuk lebih lanjutnya masih menunggu hasil uji swab.

Jadi total reaktif di Pasar Bantul 12 orang.

Sementara itu Kepala Dinas Perdagangan Bantul Sukrisna Dwi Susanta mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul berencana menutup Pasar Bantul untuk sementara waktu. "Penutupan itu akan dilakukan jika 12 orang yang reaktif itu positif terpapar Covid-19, untuk memastikan kita harus menunggu hasil swab dulu," katanya.

Menurut dia, kalau pun harus ditutup, Pasar Bantul hanya akan ditutup selama dua hingga tiga hari. Penutupan tersebut digunakan untuk penyemprotan disinfektan. "Kalau pun akan ditutup, pasti tidak akan lama. Mungkin hanya dua sampai tiga hari untuk diseprot disinfektan, dan itu sudah sesuai prosedur penanganan," ujarnya.

Jika pasar harus ditutup dalam jangka waktu yang lama, maka masyarakat, sekaligus pedagang yang akan menjadi korban. Pasalnya, kata dia, pandemi Covid-19 ini sudah cukup memberatkan beban perekonomian di Bantul. "Ya, kalau ditutup lama berpotensi merugikan masyarakat dan pedagang di Pasar Bantul ya, kasihan kalau mereka tak bisa jualan, lalu pendapatan berkurang," katanya. []

Berita terkait
Pesan Bupati Saat Rapid Test Massal di Bantul
Ratusan pedagang di Pasar Bantul, Yogyakarta menjalani rapid test. Bupati berpesan agar pedagang tidak takut menjalaninya.
Update Covid-19 per 25 Juni 2020 di Yogyakarta
Lima pasien sembuh dan ada penambahan tujuh pasien baru Corona, demikian update Covid-19 di Yogyakarta per 25 Juni 2020.
Alasan Darurat Corona di Yogyakarta Diperpanjang
Pemda DIY menyepakati masa tanggap darurat Corona diperpanjang hingga 31 Juli 2020. Ini alasannya.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.