Jakarta – Sorot mata Harun Yahya, pria asal Turki berusia 64 tahun itu tampak pasrah. Kedua pergelangan tangannya diikat menggunakan tali plastik. Jemari polisi di samping kanannya menggenggam lengan Harun Yahya alias Adnan Oktar.
Dalam foto yang ditayangkan oleh Anadolu Agency tersebut, wajah penceramah yang kerap terlihat bersemangat itu terlihat kusut. Sangat berbeda dengan raut wajah yang terpampang dalam channel Youtube-nya selama ini, Harun Yahya English.
Pengadilan Turki menjatuhkan vonis hukuman pidana penjara selama lebih dari seribu tahun kepada Harun Yahya, tepatnya 1.075 tahun, pada Senin, 11 Januari 2021.
Vonis yang dijatuhkan pada Harun Yahya tersebut akibat dirinya dinyatakan terbukti bersalah atas sejumlah kasus di negara itu. Mulai dari mendirikan dan memimpin organisasi kriminal, spionase politik atau militer, membantu Organisasi Teroris Fetullah (FETO) meskipun tidak menjadi anggotanya, pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur, seksual pelecehan, perampasan kemerdekaan, penyiksaan, gangguan hak atas pendidikan, pencatatan data pribadi, dan ancaman.
Punya Seribu Kekasih
Harun Yahya yang juga merupakan pemimpin slah satu sekte di Turki itu, ditangkap pada tahun 2018 bersama 200-an anggotanya. Dia dituduh atas kejahatan berupa pelecehan seksual dan penculikan anak di bawah umur.
“Pengadilan Hukuman Berat No: 30 di Istanbul mengadili 236 terdakwa, termasuk 78 orang yang ditahan, atas kejahatan terorganisir mereka di bawah pimpinan Oktar,” kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya kepada Anadolu Agency.
Pengadilan juga menghukum dua eksekutif di organisasi Oktar, Tarkan Yavas dan Oktar Babuna, masing-masing selama 211 dan 186 tahun.
Kantor berita resmi Anadolu melaporkan bahwa Oktar juga dinyatakan bersalah karena membantu kelompok yang dipimpin oleh pengkhotbah Muslim yang berbasis di AS Fethullah Gulen yang disalahkan Turki karena melakukan upaya kudeta yang gagal pada tahun 2016.
Namun dia membantah kaitannya dengan Gulen dan menyebut anggapan bahwa dia memimpin sekte seks sebagai "mitos urban".
Selama persidangan, yang diikuti oleh media Turki selama berbulan-bulan, pengadilan mendengar rincian kejahatan seks yang mengerikan.
Pemilik 61 ribu subscriber di channel Youtube dan pemilik saluran TV ini sering menyiarkan acaranya dengan dikelilingi oleh banyak wanita cantik berpakaian seksi, yang disebutnya dengan “Kitten” atau anak kucing.
Dilansir The Guardian, 11 Januari 2021, banyak dari perempuan cantik berpakaian terbuka yang mengelilingi Harun Yahya tampak ya sudah menjalani operasi plastik. Mereka sering menari di sekeliling Harun Yahya dengan iringan musik ceria di studio.
Dalam persidangan yang digelar pada bulan Desember 2020, Harun Yahya mengaku pada hakim ketua pada bahwa dia memiliki hampir 1.000 pacar.
Ada luapan cinta di hati saya untuk wanita. Cinta adalah kualitas manusia.
Sementara pada sidang sebelumnya, yang digelar pada Oktober 2020, Harun Yahya mengatakan ada luapan cinta di hatinya untuk para wanita.
“Ada luapan cinta di hati saya untuk wanita. Cinta adalah kualitas manusia. Itu adalah kualitas seorang Muslim, ” katanya, seperti dilansir The Guardian.
Saat dia ditanya mengenai keberadaan 69.000 butir pil kontrasepsi yang ditemukan oleh polisi di rumahnya, Harun Yahya mengatakan bahwa pil itu digunakan untuk mengobati gangguan kulit dan gangguan menstruasi.
Salah satu wanita di persidangannya, yang namanya diinisialkan dengan CC, mengatakan kepada majelis hakim di pengadilan, bahwa Oktar atau Harun Yahya telah berulang kali melakukan pelecehan seksual terhadapnya dan sejumlah wanita lainnya.
CC menambahkan, beberapa wanita yang diperkosa oleh Oktar dipaksa meminum pil kontrasepsi. CC sendiri mengaku kepada pengadilan bahwa dirinya telah bergabung dengan sekte yang dipimpin Harun Yahya saat dia masih berusia 17 tahun.
Kecaman dari Banyak Pihak
Harun yahya pertama kali menjadi perhatian publik pada tahun 1990-an, ketika dia menjadi pemimpin salah satu sekte di Turki yang terlibat dalam berbagai skandal seks. Harun Yahya juga dikenal sebagai orang yang menolak teori evolusi darwin, dan menulis buku setebal 770 halaman berjudul "The Atlas of Creation".
Dia mendirikan saluran televisi A9 yang mulai mengudara pada tahun 2011. Saluran televisi tersebut kerap kali mengundang kecaman dari para pemimpin agama di Turki.
Selain sering menuai kecaman dari para pemimpin agama di sana, saluran televisi tersebut juga sering dikenai denda oleh pengawas media Turki, RTUK, disita oleh negara dan ditutup setelah tindakan keras polisi terhadap kelompok Harun Yahya.
Vila milik Harun Yahya di Asian Side Istanbul yang digunakannya sebagai stasiun televisi miliknya bahkan dihancurkan oleh otoritas Turki, dan semua propertinya disita pada tahun 2018.
Nama Harun Yahya juga melejit setelah dia terang-terangan menolak Teori Evolusi Darwin. Harun menyebut teori evolusi Darwin adalah tipuan setan terbesar bagi umat manusia. Dia juga berusaha menjabarkan teori penciptaan (kreasionisme) yang dianutnya, meski dia tidak memiliki latar belakang sains.
"Darwin dan teorinya sudah mati," kata Harun Yahya seperti dikutip dari The Wall Street Journal.
Dalam wawancara dengan The Guardian, Harun Yahya menyebut bahwa Darwin berbohong dan evolusi itu tidak ada. Menurutnya, hampir 100 juta fosil telah ditemukan sejauh ini, dan semuanya menunjukkan bahwa tumbuhan, hewan, manusia dan serangga tidak pernah mengalami evolusi apapun.
"Tidak ada fosil untuk membuktikan teori Darwin. Jika mereka dapat menunjukkan beberapa fosil (yang membuktikannya), saya akan memberi mereka hadiah 10 triliun. Tetapi hampir 100 juta fosil yang membuktikan penciptaan. Di Turki kami telah memamerkan ribuan dari mereka," kata Harun.
Seorang ahli biologi evolusi dan profesor di University of Oxford, Richard Dawkins, dalam sebuah wawancara pada tahun 2015, menyebut Harun Yahya benar-benar bodoh, dan mengungkapkan sejumlah kekonyolan buku berjudul Atlas of Creation yag ditulis oleh Harun Yahya.
"Dia benar-benar bodoh," kata Richard Dawkins.
Buku Atlas of Creations atau Atlas Penciptaan cukup terkenal dan telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa. Atlas of Creation atau Atlas Pencitpaan, sebuah buku yang dikemas epik dan telah dipublikasikan sejak tahun 2006.
Dawkins mengakui bahwa buku ini disusun dengan sangat bagus, dengan warna-warna mewah di setiap sudutnya. Pada sisi kiri ada fosil, lalu di sisi kanan ada (gambar) hewan modern.
Buku ini, lanjut Dawkins, seolah menunjukkan bahwa dengan tidak adanya perbedaan antara fosil dan hewan modern, maka tidak ada evolusi yang terjadi pada hewan tersebut.
Namun ternyata banyak kesalahan di dalam buku tersebut. Bahkan dari buku itu diketahui bahwa Oktar tidak mengetahui perbedaan ular dengan belut.
"Dalam salah satu halaman kembar di buku ini, fosil yang ditunjukan adalah belut dan sedangkan hewan modernnya (di sisi lain) adalah ular," kata Dawkins.
Kemudian, kata Dawkins dalam halaman lainnya, fosil yang ditunjukkan adalah lalat kadis yang terawetkan, sedangkan hewan modernnya adalah umpan berbentuk serangga untuk menangkap ikan yang terbuat dari bulu.
"(Umpan itu) bahkan memiliki kait baja yang keluar dari ujungnya," ujarnya.
Cemoohan tentang buku karya Harun Yahya tersebut tidak hanya datang dari Dawkins, tetapi juga dari kalangan ilmuwan dan para ahli biologi dunia. []
